Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Budaya di Yogyakarta Jadi Incaran Turis Mancanegara

Kompas.com - 29/01/2015, 17:23 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Peningkatan kunjungan turis asing ke Kota Yogyakarta terus diupayakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat dengan menguatkan wisata budaya yang masih menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara (wisman) sampai saat ini.

"Wisman sangat tertarik dengan budaya asli Yogyakarta, terutama kehidupan masyarakat sehari-hari. Oleh karena itu, kami akan terus menguatkan wisata minat khusus ini melalui kampung wisata yang ada," kata Kepala Bidang Obyek dan Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta, Budi Santoso di Yogyakarta, Rabu (28/1/2015).

Menurut dia, wisman yang sangat tertarik menjelajah kampung-kampung wisata di Kota Yogyakarta biasanya berasal dari Jepang dan Ceko.

Wisatawan Jepang, lanjut dia, menyukai berwisata menyusuri kampung-kampung yang berada di bantaran sungai seperti Sungai Code, sedangkan wisatawan dari Ceko banyak berkunjung ke Kampung Wisata Dipowinatan.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Prajurit Bugisan mengawal Gunungan Kakung yang dibawa dari Keraton Yogyakarta menuju ke Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, pada acara tradisi Grebeg Maulud, Rabu (16/2/2011).
Jumlah kampung wisata yang ada di Kota Yogyakarta saat ini tercatat 18 kampung, namun Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta siap memberikan fasilitasi dan pendampingan jika ada masyarakat yang mengusulkan pembentukan kampung wisata baru.

Sejumlah potensi yang bisa dimunculkan di antaranya adalah kampung Kauman yang berada di sekitar Keraton Yogyakarta. "Kampung tersebut memiliki sejarah dan budaya yang unik sehingga bisa menjadi destinasi baru wisata di Yogyakarta," katanya.

Pada 2014, jumlah wisatawan yang datang ke Kota Yogyakarta tercatat sebanyak tiga juta orang, dan 10 persen di antaranya berasal dari wisatawan asing.

"Kami berharap, jumlah wisatawan asing yang datang ke Yogyakarta bisa semakin bertambah dari tahun ke tahun dengan lama tinggal yang terus meningkat," katanya yang menyebut target wisatawan pada tahun ini mencapai 2,7 juta orang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Kelompok Acapella Mataraman menghibur rombongan wisatawan asing asal Belgia di obyek wisata Istana Air Taman Sari, Yogyakarta, Selasa (2/4/2013). Bekas tempat pemandian Raja Keraton Yogyakarta yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I tersebut merupakan salah satu aset utama industri pariwisata Yogyakarta.
Selain penguatan kampung wisata, Budi menyebut akan menambah jadwal pementasan kesenian tradisional menjadi dua pekan sekali serta gelar kesenian di tiap kelurahan sebagai upaya mewujudkan kelurahan budaya dan kampung budaya.

Budi menegaskan, sektor pariwisata masih tetap menjadi lokomotif perekonomian di Kota Yogyakarta. "Sektor pariwisata ini memberikan cukup banyak manfaat, tidak hanya kepada sektor jasa seperti hotel tetapi juga kepada masyarakat. Selain itu, pariwisata juga mendorong pengembangan kesenian dan kebudayaan tradisional," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

Travel Update
Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Travel Update
Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Travel Update
Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Travel Update
P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Travel Update
Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Jalan Jalan
5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

Jalan Jalan
25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

Hotel Story
Barang yang Paling Sering Ditinggal Wisatawan di Bandara, Apa Saja?

Barang yang Paling Sering Ditinggal Wisatawan di Bandara, Apa Saja?

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com