Beberapa pedagang mengaku tidak ambil pusing pada ancaman boikot Australia. Sebab, sejak tiga tahun terakhir ini wisatawan mancanegara yang mendominasi penjualan mereka datang dari Taiwan dan Jepang.
"Pembeli lebih banyak dari Taiwan. Ada sih wisatawan Australia yang datang ke sini, tapi hanya lihat-lihat saja. Kalau belanja pun hanya sampai puluhan ribu saja. Tidak seperti Taiwan, bisa ratusan ribu," ujar seorang pedagang, Jro Made Puspa (43) kepada Tribun Bali.
Menurut Puspa, wisatawan Australia lebih sering membeli pakaian ketimbang cendera mata yang terbuat dari bahan kayu. Sebab kayu sulit masuk ke Neraga Kangguru tersebut.
Hal senada juga diungkapkan pedagang lainnya, Ni Putu Erawati (40), di mana wisatawan Australia tidak mendominasi penjualannya.
"Yang lebih banyak yang belanja adalah wisawan Taiwan dan Jepang. Australia sangat jarang. Tapi itu tidak menjadi masalah buat saya. Tak apa kalau pemerintah Australia melarang warganya ke Bali, toh tidak terlalu berpengaruh," ungkapnya.
Sementara itu, seorang warga, I Nyoman Agus (21) mengaku geram terhadap ancaman Pemerintah Australia yang melarang warganya berlibur ke Bali. Sebab, menurut Agus, ancaman tersebut terkesan bahwa warga mereka menjadi satu-satunya wisatawan ke Bali.
"Saya sangat mendukung pemerintah menghukum mati pengedar narkoba. Sebab itu hal yang positif. Demi masa depan Indonesia yang lebih baik, kenapa kita menolak. Tak masalah Australia melarang warganya ke sini. Toh masih ada yang lainnya," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.