Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Singaraja, Turis Belanda Tertarik Kunjungi Gedong Kirtya

Kompas.com - 26/05/2015, 19:40 WIB
SINGARAJA, KOMPAS.com - Wisatawan asal Belanda menyukai obyek wisata sejarah Gedong Kirtya di Kota Singaraja, Bali, karena banyak menyimpan catatan sejarah peninggalan masa Hindia Belanda.

"Wisatawan Belanda lebih senang membaca catatan sejarah yang tertulis dalam lontar yang disimpan di gedung tersebut, sekaligus mengetahui sejarah Kota Singaraja, Buleleng," ujar pengamat pariwisata, I Made Artawan di Singaraja, Minggu (24/5/2015).

Menurut Artawan, para turis Belanda biasanya lebih mengutamakan mengunjungi Gedong Kirtya yang satu gedung dengan museum Buleleng dibandingkan diajak jalan-jalan ke pantai di kawasan Lovina.

"Para pelancong sangat tertarik dengan peninggalan-peninggalan Belanda seperti senapan tua, lukisan-lukisan, alat-alat perang dan beberapa peninggalan lainnya yang disimpan di museum dekat Gedong Kirtya," katanya.

Made Artawan yang juga pengusaha biro perjalanan itu mengatakan, para pelancong menyenangi ribuan lontar tua yang menceritakan tentang kehidupan orang Buleleng di masa lalu yang disimpan di museum tersebut.

"Lontar-lontar yang tersimpan di Gedong Kirtya merupakan lontar-lontar tua yang berusia di atas 400 tahun, beberapa di antaranya menceritakan tentang sejarah kerajaan-kerajaan di Bali," katanya.

Selain itu, para pelancong asal Belanda sangat senang diajak berkeliling kota Singaraja melihat beberapa bangunan peninggalan Belanda misalnya yang terdapat di Jalan Ahmad Yani dan beberapa bangunan tua dekat kantor Pemkab Buleleng.

EKA JUNI ARTAWAN Petugas jaga Museum Gedong Kirtya memperlihatkan kepada wisatawan asing salah satu isi lontar.
"Bangunan tua milik Belanda berbentuk unik dan khas, dengan pilar yang menjulang tinggi dan tembok-temboknya yang kokoh. Keindahan ini yang membuat pengunjung terkesan dengan kota Singaraja," kata Artawan.

Selain bangunan, kota Singaraja memiliki warisan budaya yang sangat terkenal yakni pelabuhan Buleleng yang menyimpan sejarah kehidupan warga pesisir di masa lampau. Tempat ini terletak di pesisir pantai Utara Singaraja, kurang lebih satu km dari pusat kota.

"Pelabuhan Buleleng selalu ramai dikunjungi wisatawan mancanegara maupun domestik. Ini bukti bahwa sejarah Buleleng sangat menarik di kalangan para penikmat wisata," tambah Artawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com