Semakin penasaran, saya melanjutkan masuk ke beberapa goa yang bernama seperti Padang Ati, Pawon, Peteng, Langse, dan Arga Jumut. Goa-goa tersebut memiliki berbagai fungsi yang berbeda. Misalnya Goa Padang Ati yang berfungsi sebagai tempat meditasi umat Hindu yang akan dimualafkan. Konon menurut Mulyana, proses pemualafan tersebut didengar oleh Raja Padjajaran dan ia murka kemudian menegur cucunya sendiri yaitu Sunan Gunung Jati.
Seperti goa lain yaitu Goa Peteng. Goa Peteng ini berfungsi juga untuk semedi. Disebut “peteng” yang diambil dari Bahasa Jawa karena di dalam area goa sangat gelap. Dibutuhkan cahaya dari senter jika ingin memasuki. Di atas Goa Peteng, ada bangunan yang dipagari dan bernama cungkup kunci.