Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/07/2015, 18:02 WIB
SOBAT Dewel Sinarbulung (46) miris ketika melihat masyarakat suku Dayak di Kalimantan Tengah memiliki atau memakai mandau buatan Kalimantan Selatan. Berbekal keahlian mengukir kayu dan tanduk rusa, menganyam rotan, serta menempa besi yang diwarisi dari nenek moyangnya, Sobat pun mengabdikan hidupnya dengan menekuni pekerjaan membuat mandau.

"Mandau adalah pusaka suku Dayak yang menjadi jati diri dan ciri khas bahwa seseorang itu adalah suku Dayak,” kata Sobat saat ditemui, Selasa (7/7/2015), di rumahnya di Kompleks G Obos Permai, Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Sebagai pusaka, layaknya keris bagi masyarakat suku Jawa, menurut Sobat, mandau harus dibuat dari bahan-bahan berkualitas dan digarap dengan sepenuh hati serta kesabaran.

”Semakin halus dan rumit ukirannya, mandau semakin bagus dan bernilai tinggi. Orang akan bangga dan senang menyimpan barang yang bagus dan yang tidak dikerjakan dengan setengah-setengah,” ujarnya.

Kesungguhan dan kecintaannya pada mandau ditunjukkan Sobat dengan berhati-hati dan tidak buru-buru dalam menyelesaikan pembuatan sebuah mandau. Untuk menyelesaikan sebuah mandau berukuran 58 sentimeter, misalnya, Sobat membutuhkan waktu minimal satu bulan. Adapun untuk merampungkan mandau dengan ukuran mencapai 1 meter, Sobat butuh waktu hingga tiga bulan.

Mandau terdiri atas tiga bagian, yaitu mata mandau yang dibuat dari baja, pegangan mandau atau biasa disebut ”pulang” yang dibuat dari tanduk rusa, serta sarung mandau atau disebut ”kumpang” yang dibuat dari kayu muhur serta berhias anyaman rotan dan kulit binatang. ”Proses paling lama adalah membuat kumpang karena bisa sampai 20 hari untuk mengukir kayu dan menganyam rotan,” ujar Sobat.

Selain itu, proses mengukir tanduk rusa untuk bisa dijadikan ”pulang” atau gagang mandau juga memakan waktu hingga seminggu. Adapun untuk proses menempa baja yang didapat dari sisa-sisa mesin truk atau per mobil, Sobat dibantu tukang pandai besi rekannya yang biasa dipanggil Abah Arjun.

”Untuk menempa besi perlu waktu sekitar satu hari. Saya tinggal melakukan finishing mata mandaunya, misalnya menghaluskan dan mempertajam,” ujarnya.

Motif ukiran

Sobat menyebutkan, setidaknya ada tiga jenis motif ukiran dari mandau suku Dayak di Kalimantan Tengah, yaitu motif Tambun atau sosok naga yang disakralkan masyarakat suku Dayak, motif burung Tingang, dan Muang atau ulat. ”Tambun adalah sosok penjaga manusia. Demikian juga dengan mandau, manusia bisa menjaga dirinya sendiri dari ancaman bahaya,” kata Sobat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Libur Natal dan Tahun Baru 2024, Libur Long Weekend Masing-masing 3 Hari

Libur Natal dan Tahun Baru 2024, Libur Long Weekend Masing-masing 3 Hari

Travel Tips
5 Aturan Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Dilarang Menyentuh Karya Seni 

5 Aturan Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Dilarang Menyentuh Karya Seni 

Travel Tips
10 Kota Tua di Indonesia untuk Libur Akhir Tahun

10 Kota Tua di Indonesia untuk Libur Akhir Tahun

Jalan Jalan
Harga Tiket Pesawat dari Pangkalpinang Naik Jelang Akhir Tahun

Harga Tiket Pesawat dari Pangkalpinang Naik Jelang Akhir Tahun

Travel Update
5 Aktivitas di Umbul Sigedang-Kapilaler, Berenang sampai Outbound

5 Aktivitas di Umbul Sigedang-Kapilaler, Berenang sampai Outbound

Travel Tips
5 Aktivitas di MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Belajar Membuat Gerabah 

5 Aktivitas di MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Belajar Membuat Gerabah 

Jalan Jalan
Sejarah Jembatan Akar di Yogyakarta, Betulkan Usianya Ratusan Tahun?

Sejarah Jembatan Akar di Yogyakarta, Betulkan Usianya Ratusan Tahun?

Travel Update
Jadwal dan Tarif Kapal Feri Pelabuhan Harbour Bay Batam ke Puteri Harbour Malaysia, Desember 2023

Jadwal dan Tarif Kapal Feri Pelabuhan Harbour Bay Batam ke Puteri Harbour Malaysia, Desember 2023

Travel Update
Nikmati Musik dan Tari Tradisional di Parapuar Labuan Bajo, Pas untuk  Berakhir Pekan

Nikmati Musik dan Tari Tradisional di Parapuar Labuan Bajo, Pas untuk Berakhir Pekan

Travel Update
Wisata Dieng Tetap Buka Saat Libur Nataru 2024 

Wisata Dieng Tetap Buka Saat Libur Nataru 2024 

Travel Update
Target Kunjungan Turis Asing ke Indonesia 15 Juta Orang Tahun 2024, Ini Upaya Mencapainya

Target Kunjungan Turis Asing ke Indonesia 15 Juta Orang Tahun 2024, Ini Upaya Mencapainya

Travel Update
5 Hotel Dekat Stasiun Bandung, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Stasiun Bandung, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Masuk Gratis

Harga Tiket dan Jam Buka MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Masuk Gratis

Jalan Jalan
Umrah Mandiri Vs Umrah dengan Travel Agent, Pilih Mana?

Umrah Mandiri Vs Umrah dengan Travel Agent, Pilih Mana?

Travel Tips
Korea Selatan Berencana Bebaskan Biaya Visa Elektronik untuk Turis Indonesia

Korea Selatan Berencana Bebaskan Biaya Visa Elektronik untuk Turis Indonesia

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com