Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berwisata ke Kelenteng Cu An Kiong di "Tiongkok Kecil"

Kompas.com - 17/07/2015, 15:27 WIB
Di teras, terdapat tiang yang memuat pahatan huruf Cina. Di ruang tengah terdapat cerita bergambar di ubin yang terpasang di kiri dan kanan ruangan. Setiap ubin mewakili satu lukisan. Total ada 50 lukisan yang disusun hingga ke langit-langit.

"Dulu, ada teman saya yang pergi ke Den Haag (Belanda) dan sempat mampir ke museum khusus Indonesia. Di sana ada peta Lasem buatan 1477, dan Kelenteng Cu An Kiong sudah masuk di dalamnya. Itu berarti, kelenteng ini sudah dibangun sebelum peta itu dibuat," kata pengurus Kelenteng Cu An Kiong, Gandor Sugiharto.

Ada yang menyebut, kelenteng itu dibangun pada 1335. Sampai sekarang, mayoritas bangunan fisik Cu An Kiong masih asli. Keleteng ini pernah menjadi lokasi syuting film Ca Bau Kan.

Makco Thian Siang Sing Bo atau Dewa Laut merupakan tuan rumah kelenteng ini. Namun, ada pula kongco atau dewa lain yang ditempatkan di kelenteng tersebut.

Yang menarik, ada nama dewa berbau Jawa, yaitu Raden Panji Margono. Dewa ini memiliki bentuk dan pakaian yang lebih Jawani karena memakai beskap. Berbeda dari kongco lain yang asli Tiongkok, kongco Raden Panji Margono tak diberi sesembahan berbau babi setiap kali arak-arakan digelar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com