Jukung hiasnya ini tak sekadar jukung, namun juga dilengkapi patung manusia mini, miniatur makanan khas Banjar dan atap jukungnya. Bahannya dari kayu untuk jukung dan manusianya.
Sedangkan untuk miniatur makanannya dibuatnya dari rempah-rempah dapur yang sudah dikeringkan, kemudian dibentuknya dan dicatnya menjadi kue-kue khas Banjar.
Wadah makanannya dari tutup botol bekas.
Untuk atap jukungnya, dibuatnya dari kertas karton dilapisi helaian tipis daun nipah. Jika sudah jadi, bentuknya persis seperti miniatur penjual makanan khas Banjar yang biasa ada di Pasar Terapung Kuin di Banjarmasin.
"Kalau bahan kayunya, saya memakai kayu lanan. Proses pembuatan jukung hias ini sangat rumit, jauh lebih susah dari membuat jukung sungguhan karena bentuknya mini dan detil manusianya serta makanannya itu harus dikerjakan ekstra hati-hati agar hasilnya bagus," ujarnya.
Untuk mengerjakan ini, dia dibantu beberapa orang tetangganya. Jukung hias buatannya ini dijualnya di Pasar Terapung Kuin.
Harga jualnya Rp 50.000 untuk jukung berisi dua patung manusia saja tanpa ada makanannya, Rp 75.000 jika dilengkapi makanan dan Rp 100.000 untuk jukung hias yang berukuran lebih besar dari yang berharga Rp 75.000. Jika miniatur jukungnya saja dijualnya Rp 25.000.
Tiap hari selalu ada saja yang laku. "Beberapa hari yang lalu ada yang memborong hingga puluhan buah. Sekarang saya bikin lagi yang baru," ujarnya.
Tak susah menuju pulau ini karena perairannya hanya terpisah jarak sungai kecil dari Banjarmasin. Lebih tepatnya, daerah ini berada di seberang Jalan Alalak Tengah, Banjarmasin.
Jika ingin kemari bisa menuju ke jalan tersebut. Nanti menyeberang menggunakan kapal feri kecil, tarifnya hanya Rp 2.000 sekali jalan.
Di sini ada beberapa dermaga penyeberangannya, di antaranya ada di dekat Masjid Kanas atau Masjid Jami Tuhfaturroghibin. Waktu tempuhnya hanya dua menit. Kendaraan pribadi seperti sepeda motor bisa dimasukkan ke kapal feri ini, kecuali mobil karena ferinya kecil.
Jika menggunakan mobil, bisa diparkir di halaman rumah warga sebelum bertolak dengan kapal feri. Jika ingin melalui jalur darat juga bisa, namun konsekuensinya waktu dan jarak tempuhnya lebih jauh, sekitar satu jam.