Goa ini tidak terkoneksi dengan goa lainnya di bukit itu. Tampaknya, goa ini semata-mata untuk pertahanan kelompok kecil dari serangan musuh. Bunker yang dibangun Jepang banyak ditemukan di bibir pantai Lhokseumawe. Goa ini konon juga sebagai pengintai musuh yang datang dari laut lepas.
“Jika hari libur Sabtu dan Minggu, pengunjung bisa 100 sampai 200 orang. Pada liburan Idul Fitri lalu tercatat 10.000 pengunjung. Jika hari biasa, jumlahnya hanya puluhan orang saja,” kata Aidil, salah seorang penjaga obyek wisata itu.
Untuk masuk ke obyek wisata itu, pengunjung harus membeli tiket seharga Rp 5.000. Aidil menyebutkan pengunjung dari Medan dan sejumlah kabupaten/kota lainnya kerap singgah di Goa Jepang. “Mungkin karena penasaran bagaimana bentuk goa itu,” sebut Aidil.
Informasi lain menyebutkan, goa itu beberapa kali berubah fungsi. Ketika tahun 1965, goa itu sempat dijadikan tempat eksekusi mereka yang dicap sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).
Ketika konflik Aceh yang melibatkan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah RI, goa itu sempat dijadikan tempat penampungan sementara mereka yang diduga terlibat GAM. Setelah ditampung di goa itu, mereka yang bersalah akan menjalani proses hukum di Polres Lhokseumawe. Kini, goa itu menjadi lokasi wisata.
“Menikmati keindahan alam dari ketinggian itu sangat menyenangkan. Di Lhokseumawe dan Aceh Utara ya hanya di sini kita bisa menikmati keindahan itu,” ujar Saiful Nurdin, salah seorang pengunjung.
Selain itu, sambung Saiful, bisa juga menyaksikan bagaimana Jepang membuat benteng pertahanannya. “Ini memudahkan bercerita sejarah Jepang menjajah Indonesia untuk anak-anak,” pungkas Saiful.
Nah, jika ingin menikmati keindahan alam lepas dan berwisata sejarah silakan berkunjung ke Goa Jepang Lhokseumawe.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.