Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Empat Karakter Topeng Suku Mah Meri Malaysia

Kompas.com - 18/08/2015, 19:38 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Dalam acara Malaysian Internasional Mask Festival (MIMF) 2015, Suku Mah Meri turut meramaikan acara yang diselenggarakan di Esplanade, Kuala Lumpur City Centre (KLCC) Park, Kuala Lumpur, Malaysia 12-15 Agustus 2015. Suku Mah Meri tampil dengan aneka ragam topeng dan kostum yang terbuat dari bahan yang berasal dari alam. Suku Mah Meri berhasil menarik perhatian para pengunjung lewat topeng yang digunakan termasuk KompasTravel.

Salah satu penduduk asli Pulau Carey yang juga Ketua Perkumpulan Tenun Wanita Tompoq Topoh, Maznah Anak Unyam mengatakan topeng-topeng yang digunakan pada festival ini memiliki arti. Ia mengatakan terdapat empat jenis topeng yang setiap bentuk memiliki nama dan karakter tersendiri.

Berikut empat jenis topeng Mah Meri seperti dijelaskan Maznah kepada KompasTravel saat diwawancarai sebelum memulai parade MIMF 2015 di Malaysia Tourism Centre, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (14/8/2015).

Moyang Tok Naning

Topeng ini merepresentasikan seorang pemuda yang tampan. Moyang Tok Naning memiliki hobi menarik yaitu mengoleksi kayu-kayu cantik. Dengan mengoleksi kayu-kayu tersebut, ia sering membuat kerajinan tangan seperti timba sumur. Selain itu, dia memiliki rumah sangat banyak.

Dengan ketampanannya, dia selalu memikat para wanita. Ia juga merupakan karakter yang ceria karena dilihat warnanya lebih cerah dari topeng-topeng Mah Meri lain. Selain itu, ia juga berkarakter pemuda yang bersemangat.

Moyang Putri Gunung Ledang

Topeng ini menunjukkan karakter yang hidup dan tinggal di gunung. Setiap satu tahun sekali, Moyang Putri Gunung Ledang turun gunung menuju laut untuk mengambil hewan-hewan laut untuk bekal makan selama satu tahun. Ia juga dikenal sebagai karakter yang melindungi banyak kelompok.

KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Salah satu topeng dari Suku Mah Meri, Pulau Carey, Selangor, Malaysia yang ditampilkan di Parade Malaysian International Mask Festival 2015 di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (14/8/2015). Topeng ini mencerminkan wajah orang yang berjalan mundur walaupun kedua kakinya menghadap ke depan.

Moyang Bajus

Topeng ini mencerminkan wajah orang yang berjalan mundur walaupun kedua kakinya menghadap ke depan. Moyang Bajus dalam hidupnya membawa pisau yang berguna untuk motong pohon. Karakter ini memiliki kelemahan dia yaitu takut jika terkena air hujan. Jika hujan, ia suka berlindung di bawah pohon palas. Pohon palas adalah pohon yang dimanfaatkan Suku Mah Meri untuk diambil daun sebagai pembungkus makanan. Topeng Moyang Bajus ini menunjukkan karakter baik seperti melindungi manusia.

Moyang Pongkol

Topeng ini memiliki karakter yang jahat. Moyang Pongkol dikenal memiliki niat jahat kepada orang-orang yang ada di dalam hutan. Dia suka menyesatkan orang-orang dengan menyamar seperti wajah orang tua maupun sanak saudara di Suku Mah Meri. Dia pun terkenal tak segan-segan untuk membunuh orang-orang yang ada.

Salah satu cara Moyang Pongkol untuk menipu orang-orang Suku Mah Meri yaitu dengan cara menyamar menjadi wajah orang tua atau anak. Seperti contoh, jika seorang anak ketika sore hari belum pulang dari hutan, maka Moyang Pongkol akan menyamar menjadi orang tua si anak dan kemudian akan menyesatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com