Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mie Brengsek, Pedasnya Bikin Mandi Keringat

Kompas.com - 22/08/2015, 12:00 WIB

 

Nah daripada penasaran seperti apa rasa pedas dari kuliner Mie Brengsek ini bisa dibuktikan sendiri. Selain kekhasan berupa rasa pedas Mie Brengsek ini juga memiliki kekhasan lainnya yakni mie yang bebas bahan pengawet serta bebas dari MSG.

Renald mengatakan ia membuat sendiri mienya itu, sehingga tahu betul kualitas dan bahan bahan yang digunakan.

"Saya menjamin Mie Brengsek bermusuhan sama yang namanya bahan pengawet dan MSG, silahkan dicek saat pembuatannya," katanya.

Untuk cabai, kata Renald ia menggunakan bahan cabai rawit yang telah dikeringkan dan dibentuk serbuk cabai. Bahan cabai ia pastikan tanpa ada campuran merica.

"Bisa dilihat dan dirasakan dari rasa cabainya kalau ada campuran merica," tukasnya.

Agar menarik ia memberikan beberapa pilihan topping untuk Mie Brengsek. Ada topping bakwan, sosis dan rumput laut. Sedangkan untuk pilihan menunya, ada pangsit Mie Lanang dengan tambahan pentol bakso dua biji, pangsit mie Yamin Bandung dan pangsit mie Pitik.


Pangsit mie Brengsek di Jalan Jemursari Surabaya (Surya/ Wiwit Purwanto)

Menariknya setiap tamu yang datang di kedainya akan disapa akrab dengan kalimat, "Selamat datang di kerajaan Mie Brengsek! Hajar bleeeh...". Jika tidak biasa makan dengan rasa pedas maka lebih baik jangan mencoba sedikit pun mie brengsek ini.

Beberapa pelanggan yang siang itu sedang menyantap Mie Brengsek terlihat kepedasan setelah beberapa sendok saja. Mamik misalnya, yang mencoba memesan level cupu. Meski level terendah, beberapa kali ia terlihat berhenti menikmati dan langsung 'nyeruput' minuman.

"Nggak kuat pedasnya. Di kasih kuah saja biar berkurang rasa pedasnya," ujarnya.

Begitu pula Khusen, pelanggan lainnya yang memesan level cupu. Untuk menghabiskan seporsi cupu Khusen harus beberapa kali berhenti untuk minum. "Ampun dan brengsek mie-nya," kata Khusen mendesah menahan rasa pedas. (Surya/Wiwit Purwanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com