Saat adonan piza sudah siap untuk dibakar, piza dimasukan ke dalam mulut tungku dan ditutup agar pembakaran dapat merata. Pembakaran dengan cara seperti ini menghasilkan rasa dan aroma menjadi berbeda dan khas, tidak seperti menggunakan oven elektronik.
Kayu yang dipakai sebagai bahan pembakaran hanya menggunakan jenis kayu dari tanaman kopi. Harum dari bahan yang digunakan pun tercium nikmat.
"Pakai kayu kopi agar tidak terlalu cepat terbakar kayunya dan oven jadi cepat lebih panas. Ada aroma dari kayu dan caranya asli seperti di Italia. Kalau pakai oven elektrik, aromanya akan beda. Tidak nikmat seperti pakai kayu," ungkap Francesco.
Gelato Lembut
Selain piza dan pasta, ada menu lain yang ditawarkan Tarfuto. Pollo Marinato Al Limone namanya. Olahan daging ayam ini dipanggang dengan suhu tertentu sehingga tekstur daging menjadi empuk, lembut, dan juicy.
Jus yang masih ada di dalam daging membuat aromanya khas karena berpadu dengan bumbu lain khas Italia yang digunakan. Sebagai penambah rasa, di piring saji disediakan garam, merica, dan jeruk nipis.
"Daging ayam di-marinate dulu dengan lemon, Italian herbs, garlic, garam, dan olive oil," jelas Francesco.
Satu porsi hidangan ini dilengkapi dengan kentang panggang, roti, dan sayuran yang dipanggang. Ukuran ayam tergolong cukup besar sehingga mengenyangkan jika disantap sendirian.
Sebagai hidangan pencuci mulut, aneka rasa gelato siap dihidangkan. Gelato dibikin secara homemade dengan bahan berkualitas. Rasanya lembut dan ringan, berbeda dengan es krim. Ada banyak varian rasa gelato, seperti cokelat, stoberi, tiramisu, salty peanut, mix berry, dan masih banyak lagi. (Tribun Bali/Ayu Dessy Wulansari)