Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zaharuddin Bangun Tempat Wisata Gratis bagi Anak Natuna

Kompas.com - 03/09/2015, 10:53 WIB
Pemerintah ataupun swasta dan lembaga ataupun perorangan didekatinya. Selama ada peluang membantu pembangunan fasilitas akan didatangi Zaharuddin. Pemerintah Kabupaten Natuna dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau antara lain membantu pembuatan jalan dan jaringan listrik. Memang tidak dikhususkan untuk akses ke tempat wisata. Jalan dan jaringan listrik itu bagian dari infrastruktur desa.

Sembari membangun, ia juga mendekati warga Desa Ceruk untuk bersama menjaga dan mengelola kawasan wisata itu. Mereka ditawarkan menjadi penjual makanan dan minuman, baik di tempat wisata maupun di rumah masing-masing. ”Saya tidak mau tempat wisata ini malah terasing dari lingkungan dan warga setempat tidak mendapat apa-apa,” tuturnya.

Akhirnya, kawasan wisata di Desa Ceruk bisa dioperasikan pada Agustus 2008. Sejak pertama beroperasi sampai sekarang, hampir seluruh fasilitas di kawasan itu bisa dinikmati gratis. Tidak ada tiket masuk, uang parkir, atau kotak sumbangan di kompleks wisata itu. ”Kolam renang, pondok-pondok, lahan parkir, semua bisa dipakai gratis,” ujarnya.

Ia dan teman-teman mengutip Rp 20.000 per orang yang akan memakai fasilitas outbound. Sebagian uang itu dipakai untuk makan dan minum perawat tempat wisata. Sebagian lagi dipakai untuk memperbaiki dan merawat fasilitas outbound. ”Kalau sedang musim liburan, harganya malah kami turunkan separuh. Di tempat lain, musim liburan justru jadi ajang menaikkan harga tiket tempat wisata,” tuturnya.

Dengan pemasukan yang nyaris tidak ada, ia mengakui kerap kerepotan untuk membiayai pengelolaan tempat wisata itu. Listrik kerap tidak dibayar berbulan-bulan. ”Saya hanya bisa meminta pengertian dari PLN. Begitu dapat rezeki, saya bayar,” ujarnya.

Museum keramik

Obsesi Zaharuddin tidak hanya berhenti di Desa Ceruk. Di pusat pemerintahan Natuna di Ranai, ia mengelola museum keramik. Memang mudah menemukan aneka gerabah di sejumlah tempat di Natuna.

Pesisir Natuna adalah salah satu perairan tempat banyak kapal dagang masa lalu karam bersama aneka muatannya. Hingga beberapa tahun lalu, orang-orang Natuna terbiasa mencari keramik di laut dan di darat.

”Waktu saya gali untuk buat kolam, dapat keramik banyak. Saya, seperti banyak orang Natuna, pernah menjadi pencari keramik di laut,” ujarnya.

Aneka mangkuk, piring, dan guci bisa ditemukan di kapal-kapal yang tenggelam berabad-abad lalu. Zaharuddin pernah menjadi pembeli ataupun penjual. ”Dulu kami tidak tahu itu terlarang, malah dijadikan alternatif penghasilan saat tidak bisa mencari ikan,” ujarnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com