Seorang teman dekat yaitu Budi Cahya Rasyid sempat tertarik untuk bergabung. Namun dalam prosesnya ia memilih menjadi manajer tim yang mengurusi semua keperluanku, termasuk untuk penggalangan dana.
Dana yang dibutuhkan relatif tidak terlalu besar karena aku akan berjalan seorang diri. Sejumlah teman sesama anggota Mahitala Unpar tergerak dengan ekspedisi ini lalu ikut membantu. Begitu pula teman-teman dari Ikatan Alumni Kolese Gonzaga.
Dalam konteks ini, aku berterima kasih kepada Sani Handoko, Sandra Moniaga, Yunita Budiwardhani, Tri Handoyo, Sandra Ratnasari, Stefano Makawangkel, Budi Satria, dan RS Siloam yang secara langsung ikut terlibat mendukung ekspedisi.
RS Siloam menyediakan semua obat yang kubutuhkan dalam penjelajahan. Dukungan juga datang dari sejumlah teman di Harian Warta Kota tempatku bekerja.
Dengan besarnya dukungan dari teman, aku semakin mantap mempersiapkan diri dengan berlatih fisik berupa lari, olah pernafasan, dan bersepeda jarak sedang dan jauh.
Satu hal yang sempat membebaniku selama masa persiapan ekspedisi ini adalah menjelaskan pada keluarga besar dan ketiga anakku yang masih kecil.