Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terperangkap Pesona di Perut Bumi

Kompas.com - 09/11/2015, 11:42 WIB

Jalan setapak

Untuk memasuki perut gua hingga kedalaman hampir 300 meter, pengelola telah membuat jalan setapak yang di sisi kiri-kanannya dilengkapi railing. Di titik-titik tertentu terdapat juga penyejuk udara, untuk sekadar mengurangi udara yang terik.

Menurut penjelasan Eli, pemandu wisata yang telah bekerja selama lebih dari 10 tahun, ruangan di Gua Gong dibagi menjadi empat bagian. Ruangan pertama terdiri atas stalaktit-stalagmit berukuran raksasa.

Di ruangan kedua, terdapat stalaktit dan stalagmit yang menyerupai bentuk sebuah kamar mandi alami. Sementara di ruangan ketiga dan keempat, selain stalaktit dan stalagmit dengan ragam bentuk yang beraneka rupa, terdapat taman gua dan sejumlah sendang yang konon airnya bermanfaat untuk menyucikan segala ”kotoran”. Saat disentuh, air sendang terasa dingin menyegarkan.

Jenis endapan yang terdapat di Gua Gong pun berbeda-beda, tergantung dari mineral yang terkandung di dalamnya.

Ada yang berupa batu kapur yang terlihat menyerupai batu pualam berwarna putih susu, ada yang terlihat seperti karang, ada juga yang terlihat menyerupai batu kristal yang berkilauan.

Dari kejauhan, batuan kristal tampak seperti salju berkilauan. Sementara sejumlah stalaktit dan stalagmit yang berada dekat dengan jalur yang dilewati pengunjung, berwarna kehitaman.

Menurut Eli, perubahan warna tersebut akibat ulah pengunjung yang gemar menyentuh dan memegang endapan-endapan.

Bukan itu saja, pengunjung juga berupaya memukul-mukul untuk membuktikan bunyi gong yang menjadi kekhasan gua Gong. Di beberapa tempat terdapat stalaktit dan stalagmit yang patah. Ada juga yang sudah tidak bakal tumbuh lagi.

Pada bagian yang masih tumbuh, suara tetesan airnya menjadi musik yang menemani penjelajahan ke dalam perut bumi.

Suara tetesan air yang bergema ke seluruh ruangan gua ini pula yang diyakini sebagai suara yang menyerupai bunyi gong. Bunyi yang semakin lamat itu mengantar langkah kaki menuju pintu keluar.... (DWI AS SETIANINGSIH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com