Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Masih Menjadi Persoalan Besar di Bunaken

Kompas.com - 22/11/2015, 11:31 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Persoalan sampah di Pulau Bunaken perlu mendapat perhatian yang lebih dari para pemangku kepentingan yang mengelola Taman Laut Nasional yang tersohor tersebut.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Utara, Joy Korah menegaskan pentingnya pembenahan obyek wisata terkait dengan persoalan sampah Bunaken tersebut. "Tapi perlu diingat bahwa, sampah di taman laut Bunaken itu bukan semuanya berasal dari Bunaken, tapi dibawa arus dari wilayah sekitarnya, terutama Manado," ujar Korah, Minggu (22/11/2015).

Menurut dia, tidak mungkin warga Bunaken menginginkan laut mereka menjadi tong sampah. Keberadaan terumbu karang di Bunaken jelas menjadi mata pencaharian warga di sana. "Jadi tidak mungkin mereka merusak mata pencaharian mereka. Sampah-sampah itu datang dari sungai yang mengalir ke laut lalu di bawah arus hingga ke Bunaken," jelas Korah.

Banyak wisatawan yang datang ke Bunaken mengeluhkan keberadaan sampah, terutama sampah plastik yang dirasa sudah sangat menganggu. Tak jarang saat kapal wisata melintas di perairan Bunaken, harus menghindari tumpukan sampah yang mengapung.

Demikian pula dengan endapan sampah yang tersangkut di terumbu karang di bawah air Bunaken, hingga menganggu keindahan taman laut itu.

Menurut Korah, Gubernur Sulut kini telah mengalakkan program bersih-bersih sungai sebagai salah satu cara untuk mengatasi persoalan sampah tersebut. Kegiatan ini juga sebagai bagian dari program "Mari Jo Ka Manado" yang mengajak semakin banyak orang berkunjung ke Sulut.

Pemerhati Wisata Sulut, Pitres Sambowadile menjelaskan bahwa ada salah presepsi dalam penanganan sampah di Manado, yang hanya menitikberatkan penanganannya di daratan saja. "Padahal penanganan sampah dari beberapa sungai yang masuk ke perairan Teluk Manado juga perlu diberi perhatian khusus," ujar Piters.

Dia mengusulkan adanya patroli intens untuk mengontrol perilaku warga yang tinggal di dekat badan air (sungai dan laut) agar tidak sembarangan membuang sampah.

Masalah sampah Bunaken yang perlu segera diberikan perhatian lebih itu juga menjadi salah satu alasan digelarnya kegiatan pemecahan rekor baru Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) yang diprakarsai Bhayangkari Polda Sulut.

Sabtu (21/11/2015), Muri mencatatkan rekor baru bersih pulau terpanjang di lima pulau dan satu pantai sekaligus yang melibatkan 600 peserta dari Bhayangkari Polda Sulut. Seluruh lokasi pembersihan tersebut merupakan destinasi wisata seperti Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Nain, Pulau Mantehage, Pulau Siladen dan pesisir pantai Malalayang.

"Ini sebuah kegiatan yang kiranya bisa menyadarkan kita semua, untuk terus berupaya menjaga lingkungan tetap bersih, agar wisatawan betah berada di Sulut," kata Korah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com