Kekaguman Soe Hok Gie terhadap Mandalawangi juga menginspirasi pendaki seperti Bayu (23) untuk mendatangi Pangrango. Guru Bahasa Indonesia di sebuah SMP negeri di Indramayu ini bersama sejumlah rekannya sesama guru penasaran mereguk pesona Lembah Mandalawangi.
”Saya ingin tahu sensasi Mandalawangi seperti cerita Soe Hok Gie. Ingin lihat padang edelweis,” ungkap Bayu.
Menyusuri bentang alam Gunung Gede Pangrango bak menjelajah salah satu laboratorium alam terlengkap di Pulau Jawa. Dengan kekayaan keanekaragaman hayatinya, kawasan ini biasa dijadikan lokasi penelitian.
Berdasarkan informasi dari situs resmi TNGGP, kawasan Gunung Gede Pangrango ditetapkan sebagai taman nasional pada 1980. Dengan luas 22.851,03 hektar, TNGGP ditutupi hutan hujan tropis pegunungan dan menjadi rumah bagi 251 jenis burung dan lebih dari 100 spesies mamalia. Sejumlah satwa yang hampir punah, seperti owa jawa, surili, lutung, dan elang jawa, pun berhabitat di kawasan ini.
Terdapat tiga jalur utama pendakian di TNGGP, yakni Cibodas, Gunung Putri, dan Selabintana. Namun, jika ingin menggapai puncak Gunung Pangrango dan Lembah Mandalawangi, jalur Cibodas di Cianjur merupakan yang terdekat, dengan waktu tempuh 6-10 jam berjalan kaki.