Natal Menyapa di Gardens by the Bay

GARDENS by the Bay adalah atraksi wisata yang menjadi bukti dari kemampuan manusia dan pencapaian teknologi untuk mewujudkan visi kota di tengah taman layaknya dicanangkan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong agar tempat ini menjadi sarana rekreasi luar ruangan dan ikon Singapura.

Letaknya tidak berjauhan dari hotel yang juga ikonik bagi Singapura, yakni Marina Bay Sands, karena ada bangunan menyerupai perahu di puncaknya.

Yang membuat Gardens by the Bay menjadi sarana wisata yang disarankan adalah lokasinya yang mudah dijangkau oleh bus atau jaringan kereta bawah tanah. Bagi wisatawan yang gemar mendokumentasikan perjalanannya dengan swafoto, tentu saja tempat ini sayang untuk dilewatkan.

Ciri khas Gardens by the Bay adalah pohon-pohon raksasa buatan manusia dengan ketinggian beragam mulai 25 meter hingga 50 meter. Fungsinya cukup banyak, sebagai penampung air, penangkap sinar matahari untuk diubah sebagai tenaga listrik, tidak ketinggalan menjadi tempat tumbuh tanaman yang nantinya menjadi kanopi untuk wilayah di bawah mereka.

Tidak berhenti di sana, ada dua buah kubah besar, yakni Kubah Bunga yang luasnya 1,3 hektar dan tinggi 38 meter yang menjadi tempat bernaung flora dari daerah beriklim kering, misalnya pohon zaitun.

Kubah Awan yang terletak di sampingnya arealnya lebih luas tetapi lebih tinggi, di dalamnya didesain untuk menyerupai kondisi di pegunungan dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut hingga 3.000 mdpl.

Pengunjung yang masuk kubah yang terakhir ini dimungkinkan untuk menapaki jalan yang ada di ketinggian 42 meter dari permukaan tanah dan bisa mendekati air terjun setinggi 35 meter yang ada di dalam kubah tersebut.

Pengaturan suhu agar sesuai dengan flora yang ada di dalam setiap kubah diatur ketat oleh pengelola Gardens by the Bay.

Sesuai dengan atraksi wisata lainnya di Singapura, Gardens by the Bay adalah tujuan yang bisa didatangi oleh keluarga. Artinya, baik dewasa maupun anak-anak tetap akan terhibur dengan konten yang dijumpai di tempat ini.

Tidak ketinggalan pula informasi yang mendidik tentang pentingnya menjaga lingkungan untuk kemaslahatan bersama di masa mendatang.

Untuk memasuki kompleks Gardens by the Bay memang tidak dipungut biaya. Namun, wisatawan dari luar Singapura yang ingin masuk ke dalam kubah, termasuk menapaki jalanan di antara pohon raksasa, harus mengeluarkan uang 33 dollar Singapura. Tarifnya memang sedikit lebih mahal dengan apa yang harus dibayar warga setempat, yakni 25 dollar Singapura.

Bulan Juni tahun lalu, pengunjung Gardens by the Bay sudah mencapai 10 juta orang sejak pertama kali dibuka pada tahun 2012, sementara sepanjang tahun diperkirakan mencapai 6,4 juta orang. Pada November tahun 2015 tercatat sudah ada 20 juta orang yang mengunjungi tempat wisata tersebut.

Bersolek

Tempat ini Kompas datangi pada awal Desember lalu. Saat itu rombongan jurnalis dari Indonesia diundang ke Singapura untuk mengikuti Singapore Media Festival oleh Singapore Tourism Board. Menyambut natal, ada yang berbeda di taman raksasa ini.

Begitu turun dari mobil, satu hal yang menyapa para wisatawan pertama kali adalah jajaran tiang berisi lampu-lampu yang semakin marak terlihat jika matahari tenggelam. Inilah luminaire atau instalasi lampu yang didatangkan langsung dari Eropa.

Sayangnya saat kami datang, langit masih senja sehingga memutuskan untuk melongok isi dua kubah terlebih dahulu.

Diawali dengan Kubah Bunga, terdapat hiasan bertema natal, yakni ”Christmas Toyland”, yang menempatkan para wisatawan seolah masuk ke rumah mainan Sinterklas, karakter yang selalu ambil bagian dalam tradisi natal di banyak negara.

Hiasan tersebut tidak membuat perhatian pengunjung teralihkan dari koleksi flora yang ada di sana. Suhu di dalam kubah bisa mencapai 23 derajat celsius berkat sistem sirkulasi udara dari kaca kubah serta sirkulasi air hujan yang sebelumnya ditangkap oleh pohon raksasa.

Beralih ke kubah selanjutnya, sayangnya tidak ada hiasan khusus menyambut natal. Namun, yang tetap menarik adalah suasana pegunungan yang dihadirkan di dalamnya.

Masuk langsung disambut oleh air terjun setinggi 35 meter dan pengunjung langsung diajak untuk naik hingga ketinggian 42 meter dan menyusuri jalan yang mengitari kubah alias berjalan di atas ketinggian.

Selesai berputar-putar di dalam dua kubah ini, rombongan pun keluar tepat saat langit sudah gelap. Langsung kami disambut oleh luminaire yang makin bersinar warna-warni.

Di bagian luar kubah atau areal di bawah pohon raksasa terdapat pasar malam yang dipenuhi oleh spiegeltent atau tenda keliling berisi atraksi pertunjukan yang bisa dinikmati pengunjung.

Salah satu yang menarik adalah panggung yang dikelilingi oleh ukiran lampu buatan setinggi 21 meter. Para pengunjung bisa berdesakan mengelilingi satu gazebo yang dipergunakan untuk membuat pertunjukan seperti sulap.

Di wilayah tersebut, pengunjung bebas berkeliling untuk mendatangi atraksi yang dia inginkan, mulai dari korsel, kereta mengelilingi lokasi acara, ski es, hingga permainan-permainan kecil lainnya. Pengunjung harus siap mengeluarkan uang untuk menikmati atraksi-atraksi tambahan yang dihadirkan dalam perhelatan kali ini.

Diawali dari akhir November, acara ini digelar hingga tanggal 1 Januari 2016. Jika ada waktu, tidak ada salahnya mencari hiburan yang terbilang lengkap di Gardens by the Bay. Hati terhibur, wawasan juga makin luas. (Didit Putra Erlangga Rahardjo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.