Desain warung super sederhana ini menawarkan aneka minuman berbahan teh. Menu andalannya tetap teh poci. Beberapa teko dan cangkir untuk teh poci diletakkan di sudut ruangan. Teko dan teh itu menandakan warung itu mengandalkan menu poci.
Imah, salah seorang penjaga warung itu kepada KompasTravel, menyebutkan, warung itu berdiri sekitar tahun 2008 silam. "Menu andalannya memang teh. Khusus poci kami datangkan dari Bandung, Jawa Barat," ujarnya.
Sedangkan teh lainnya dibeli di sejumlah pasar di Aceh. "Bubuk teh lainnya kami campur lagi. Misalnya kalau es cream teh, ya ada campuran lainnya bersama bubuk teh itu," ujar Imah sambil tersenyum.
Aroma poci menguar ke udara. Menyatu ke seluruh sudut ruangan dan membuat penasaran pengunjung. Teh itu dihidangkan bersama dengan butiran es. Sehingga, pengunjung bisa memilih, ingin menyesap poci dengan es atau hangat.
Teh itu semakin nikmat jika dipadankan dengan pisang bakar cokelat. Ini menu padu padan yang sesuai lidah pengunjung. "Poci dan pisang bakar cokelat itu sangat digemari pengunjung," kata Imah.
Sementara, salah seorang pengunjung, Resi Mawaddah, menyebutkan saban sore menjelang senja dia bersama teman-temannya menikmati poci di warung itu. "Tempatnya nyaman dan terpenting harganya terjangkau," ujar Resi.
Ya, setiap sore menjelang senja warga memenuhi warung itu. Saat azan magrib berkumandang mereka pulang dan kembali meramaikan warung itu selepas Isya. Ya, jika ke Lhokseumawe, singgahlah ke warung poci satu-satunya di kota itu. Lebih cocok berkunjung saat sore menjelang senja. Karena senja kan membawa kehangatan teh poci ke kalbu plus kehangatan silaturahmi di warung poci.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.