Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Kami Giat Promosi

Kompas.com - 09/01/2016, 15:23 WIB
”Saya menulis tentang Masjid Al-Anwar, masjid tertua di Jakarta, di Jalan Tubagus Angke,” ujar Nisa.

Demi menulis artikel tentang masjid tersebut, Nisa pun mempelajari sejarah bangunan itu berikut lingkungan sekitarnya. ”Saya belajar berbagai hal menarik, terutama perkembangan masjid dan daerah sekelilingnya,” lanjut Nisa.

Hal itu membuat Nisa kian tertarik untuk menulis lebih banyak artikel terkait pariwisata. Apalagi subyek ini sangat terkait dengan bidang studinya di kampus.

Sementara Lisa Chaterine Andriani, mahasiswa Jurusan Broadcasting, Marketing Communication Universitas Bina Nusantara, Jakarta, senang mengunggah foto berbagai jenis makanan daerah asalnya, Sei Duri, kota kecil dekat Pontianak, Kalimantan Barat.

”Saya memasang foto profil di aplikasi pesan di telepon pintar. Tiap kali mengganti profil, pasti ada banyak teman yang bertanya jenis penganan yang saya pamerkan,” ucap Lisa.

Dia pun lancar menyebutkan berbagai penganan khas Sei Duri dan Pontianak berikut daerah sekitarnya, seperti pengkang dan chaikue. ”Pengkang mirip lemper, tetapi berbentuk segitiga. Saya paling suka chaikue, yakni dimsum berbentuk pastel kecil berisi irisan bengkuang,” kata Lisa.

Menulis

Cara lain adalah menyebarkan informasi melalui blog seperti yang dilakukan Noviani Kumalasari, mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

”Blog sangat bermanfaat untuk menyebarkan segala informasi bagi orang lain. Blog dapat menampilkan gambar dan tulisan mengenai destinasi wisata di daerah saya. Saya berusaha membuat blog promosi destinasi wisata semenarik mungkin. Informasi dari blog yang menarik akan memikat pembaca untuk datang ke daerah kita,” papar Noviani.

Dia pernah menulis tentang wisata ke Candi Gebang di Sleman. ”Candi kecil sarat sejarah dan harga tiket masuknya tidak mahal. Pengunjung dewasa cukup membayar Rp 2.000 (dewasa) dan anak-anak Rp 1.000. Wisata menarik dan indah tidak harus mahal,” katanya.

Mereka semua senang dapat berkontribusi dalam mempromosikan daerahnya. Betapapun kecilnya partisipasi mereka, selalu ada yang memperhatikan dan bertanya lebih lanjut. Mereka bertambah gembira ketika ada orang yang tertarik untuk berkunjung ke tempat yang pernah mereka foto serta mencari makanan sesuai foto yang mereka unggah.

”Disebut promosi atau bukan, pastinya saya senang memperlihatkan sebagian wajah Indonesia. Hal mudah dan sungguh membahagiakan,” ujar Reza. (TIA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com