Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Mekar, Anggrek Raksasa Bogor Tak Banyak Dikenal

Kompas.com - 12/02/2016, 16:15 WIB
Muhammad Irzal A

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Anggrek merupakan salah satu bunga endemik Indonesia, tetapi popularitasnya tidak begitu tinggi di negerinya sendiri. Orang Indonesia dipandang memiliki ketertarikan yang rendah terhadap bunga-bunga langka termasuk anggrek.

Hal tersebut dikatakan Sofi, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Kebun Raya Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat. Ia khusus menangani anggrek dan bunga raflesia. Padahal, lanjutnya, Indonesia menjadi urutan kedua yang memiliki populasi anggrek terbanyak setelah Brazil.

(Baca: Saatnya ke Bogor, Jenis Anggrek Terbesar di Dunia Sedang Mekar)

“Anggrek di Indonesia kurang diminati oleh orang Indonesia-nya sendiri. Jarang ada yang tahu anggrek, kalau tidak dipublikasikan. Paling hanya penggemar atau pemerhati tertentu,” ujar Sofi, saat dihubungi KompasTravel, Senin (8/2/2016).

Dari ribuan pengunjung yang mendatangi Kebun Raya Bogor pada Senin (8/2/2016), kawasan anggrek raksasa yang tengah mekar tampak sepi pengunjung. Pengunjung yang melewati jalan tersebut mayoritas tidak mengetahui terdapat tumbuhan endemik langka yang sedang mekar di atasnya.

“Jarang yang tahu anggrek ini, padahal udah banyak sekali koran atau TV yang meliput. Mayoritas yang lihat dari Bogor-Jakarta, kadang ada bule juga yang tanya-tanya,” ujar Ujang, penjual es krim persis di seberang anggrek raksasa tersebut, saat ditanya KompasTravel, Senin (8/2/2016).

KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Pengunjung Kebun Raya Bogor yang ada di sekitar lokasi anggrek raksasa.

Banyaknya sekolah atau lembaga yang mengadakan acara di KRB pun tidak menjadikan anggrek kebanggaan Indonesia ini menjadi populer. Pasalnya tidak ada edukasi dari pihak sekolah atau lembaga selaku penyelenggara acara di KRB mengenai tanaman-tanaman langka di sini.

Seperti yang dikatakan Fandi, seorang siswa SMP di Bogor yang sedang mengadakan acara dari sekolahnya persis di taman samping anggrek itu tumbuh.

“Gak tahu tentang anggrek ini. Soalnya kita ke sini juga mau ikut acara sekolah, bukan lihat-lihat tanaman. Gak ada yang kasih tahu juga dari sekolah,” ujar Fandi, saat melintas di bawah pohon anggrek raksasa KRB.

Pihak KRB mengaku telah melakukan upaya-upaya untuk mengenalkan anggrek kepada masyarakat, terutama pengunjung. Terlepas dari efektif atau tidaknya upaya tersebut, salah satunya promosi lewat situs online, seperti yang dikatakan Sofi.

“Dari KRB sampai saat ini telah mengusahakan beberapa upaya untuk lebih memperkenalkan anggrek. Ada dari web KRB, ada juga wisata flora yang kita pernah buat,” jelas Sofi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com