Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival di Pulau Kecil Tanjung Pinang

Kompas.com - 25/02/2016, 09:38 WIB
Bangunan paling terkenal adalah Masjid Sultan Riau atau lebih dikenal sebagai Masjid Penyengat. Bangunannya masih bertahan sejak didirikan pada 1832.

Masjid berhias 17 kubah itu dilengkapi dua rumah di halaman depan. Di masa lalu, rumah-rumah itu difungsikan sebagai tempat istirahat pengelana atau dijadikan tempat bermufakat.

Kini, satu rumah dijadikan tempat shalat perempuan, satu lagi dijadikan ruang baca. Untuk istirahat pelancong, ada balai di antara dua rumah itu.

Di dalam masjid, pelancong antara lain akan menemukan Al Quran yang ditulis Abdurrahman Istanbul. Pria asal Riau itu dikirim Kesultanan Riau-Lingga belajar ke Turki pada 1867. Salah satu peninggalannya adalah Al Quran yang tersimpan di Masjid Penyengat.

Gandrung pengetahuan

Pembesar Riau-Lingga memang gandrung pengetahuan sehingga kesultanan itu menghasilkan banyak hal penting yang dampaknya terasa sampai sekarang.

Bustanul Katibin, kitab tata bahasa Melayu modern, disusun Raja Ali Haji pada 1850 di Pulau Penyengat kala Riau-Lingga diperintah Sultan Mahmud IV Muzafar Syah.

Buku itu adalah literatur tata bahasa pertama untuk bahasa Melayu modern, induk bahasa Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com