Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival di Pulau Kecil Tanjung Pinang

Kompas.com - 25/02/2016, 09:38 WIB
Intelektual yang sama menghasilkan Gurindam XII, sajak tentang budi pekerja sekaligus panduan tata bahasa Melayu. Salinan lengkap Gurindam XII antara lain bisa ditemukan di tugu dekat Pelabuhan Tanjung Pinang, Taman Gurindam di Tanjung Pinang, dan tentu saja di beberapa tempat di Penyengat.

Kegandrungan bangsawan Riau-Lingga atas produk sastra tulisan tidak hanya menghasilkan Bustanul Salatin dan Gurindam XII.

Pada 1888 dan 1889, di Daik diterbitkan buku yang menceritakan soal Napoleon Bonaparte dan Louis Napoleon. Buku-buku lain dengan aneka tema bahasan juga banyak diproduksi selama masa kejayaan kesultanan itu.

Sayang, Istana Damnah di Daik yang menjadi pusat inisiasi penerbitan buku-buku itu sudah musnah hampir seabad lalu. Ketika ibu kota Riau-Lingga dipindahkan ke Tanjung Pinang, Daik ditinggalkan begitu saja.

Istana yang tersisa dari kesultanan itu adalah Istana Kantor di Penyengat. Disebut Istana Kantor karena untuk pertama kali kesultanan menjalankan pemerintahan dari istana.

Sebelumnya, pemerintahan digulirkan dari bangunan lain tempat pejabat setara perdana menteri bekerja. Istana Kantor dipakai sebagai pusat pemerintahan pada 1844-2857.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com