Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Mendaki Gunung Papandayan...

Kompas.com - 01/03/2016, 15:42 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

Di sini, langkah harus hati-hati karena bebatuan yang terkena air bisa membahayakan karena licin.

Pendakian untuk menuju celah bukit bernama Lawang Angin dan memasuki Pos Persimpangan Pondok Salada dan Gubber Hood ditempuh dengan jarak sekitar 300-400 meter dan berkontur landai.

Di Pos Persimpangan Pondok Salada dan Gubber Hood, kami memutuskan untuk menuju Pondok Salada terlebih dahulu.

Di mulut hutan sebelum menuju Pondok Salada, kami diminta mendaftarkan ulang nomor pendakian kami yang didapatkan ketika membayar tiket masuk kawasan konservasi Gunung Papandayan.

"Daftar ini kan supaya bisa kelacak apa pendaki sudah melewati pos dua ini. Kan bisa terhitung nanti jumlah pendakinya dari daftar registrasi ini," kata seorang penjaga Pos Persimpangan Pondok Salada dan Gubber Hood.

Dari Pos Persimpangan Pondok Salada dan Gubber Hood menuju Pondok Salada, jarak yang ditempuh berkisar 100-150 meter dan jika berjalan kaki terus tanpa henti waktu yang dibutuhkan sekitar 15-25 menit.

Di Pos Pondok Salada, pendaki bisa menjadikan tempat berkemah karena lahan yang luas yang bisa menampung hingga ratusan tenda. Lokasinya dekat dengan lokasi Hutan Mati.

Selain itu, ada warung dan toilet yang menjadi daya tarik untuk berkemah di sana.

Kami melanjutkan pendakian untuk melihat spot Hutan Mati yang berjarak sekitar 15 menit dari Pos Pondok Salada. Hutan Mati adalah pohon-pohon di dekat kawah Gunung Papandayan yang mati dan gundul karena bahan lontaran batu dan lumpur.

Jalan yang dilalui cendurung landai dan melewati lahan bunga edelweiss (Anaphalis javanica). Di tengah perjalanan, pendaki juga akan bertemu pipa-pipa dari mata air yang pecah dan memuncratkan air.

KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Kawah Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat, Minggu (21/2/2016).
Hal yang perlu diperhatikan saat melewati Hutan Mati di tengah kabut adalah pemandangan tidak terlihat jelas dan rawan disorientasi. Cobalah untuk menunggu kabut hilang dan tetap bersama.

Tempat terakhir yang bisa dikunjungi di Gunung Papandayan adalah Padang Edelweis Tegal Alun. Dari Hutan Mati, pendaki harus melewati medan yang menanjak terjal sekitar 50-60 derajat sebelum tiba.

Jarak perjalanan dari Persimpangan Hutan Mati menuju punggung gunung menuju Tegal Alun berkisar 500 meter. Kami menemukan jalur tanah gembur dan menanjak hingga membuat keringat kami bercucuran.

Namun, keringat yang keluar tersebut dibayar lunas dengan pemandangan hamparan padang bunga edelweiss...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com