Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 5 Alasan Gunung Papandayan Cocok untuk Pendaki Pemula

Kompas.com - 02/03/2016, 07:24 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Jika Anda berencana mendaki gunung untuk pertama kali, Gunung Papandayan di Garut, Jawa Barat dengan ketinggian 2.665 meter di atas permukaan (mdpl) bisa ditempatkan untuk sebagai daftar pertama gunung yang akan didaki.

KompasTravel sempat mencoba mendaki Gunung Papandayan pekan lalu. Berikut 5 alasan Gunung Papandayan cocok untuk pendaki gunung pemula.

1. Medan landai

Dari Pos 1 Pendakian Gunung Papandayan yakni Camp David, kawah gunung telah dapat terlihat. Medan pendakian Gunung Papandayan didominasi dengan medan yang landai.

(Baca: Serunya Mendaki Gunung Papandayan...)

Pendaki pemula yang ingin berkemah di Pondok Salada bisa dengan mudah untuk mencapai pos pendakian tersebut dengan medan yang landai. Dengan bentuk medan landai, otomatis energi yang dibutuhkan tak terlalu besar.

2. Kemudahan air

Satu kebutuhan krusial untuk manusia adalah air. Di Gunung Papandayan, persediaan air bisa dengan mudah ditemui seperti di Pos Pendakian Puncak Kawah, Pos Persimpangan Pondok Salada - Gubber Hood, dan juga di Pondok Salada.

(Baca: Unik, Ada Toilet di Atas Gunung Papandayan)

Air yang tersedia berasal dari mata air Gunung Papandayan. Pendaki bisa mengisi air dari titik-titik persediaan air bersih yang terus mengalir.

KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Tebing menjulang tinggi di sisi kanan ketika mulai memasuki daerah kawah Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat, Minggu (21/2/2016).
3. Toilet

Urusan "buang hajat" bisa menjadi hambatan untuk mendaki gunung. Pendaki perlu mencari titik-titik di balik semak-semak yang tak pernah dilewati orang maupun menggali tanah saat "buang hajat".

Di Gunung Papandayan, terdapat toilet-toilet yang bisa memudahkan pendaki pemula untuk urusan "buang hajat". Pendaki bisa "buang hajat" dengan biaya Rp 2.000 untuk biaya perawatan toilet di atas gunung itu.

4. Tak perlu bawa beban berat

Ransel untuk mendaki gunung biasanya penuh dan terasa berat karena berisi air mineral berbotol-botol dan juga tenda. Jika mendaki Gunung Papandayan, Anda tak perlu membawa beban berat dari air mineral.

Air mineral bisa didapatkan di warung-warung yang terletak di atas gunung. Air mineral bisa didapatkan di warung-warung tersebut dengan harga mulai dari Rp 5.000 - Rp 10.000.

5. Makan tanpa masak

Bagi pendaki pemula, urusan memasak bisa menjadi hambatan. Ingin makan apa, membawa apa, memasaknya bagaimana adalah pertanyaan-pertanyaan yang muncul di benak kepala.

Di Gunung Papandayan, pendaki bisa menyantap makanan-makanan di warung-warung yang ada di atas gunung. Makanan yang bisa disantap seperti gorengan, mie instan, hingga nasi goreng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com