Puluhan penghargaan diraihnya dalam skala internasional dari berbagai kategori diantaranya: Juara I Dortmund Tattoo Convention, Juara I Amsterdam Tattoo Convention, Best Ornamentic Tattoo Berlin Tattoo Convention, Best of Color Manhein Tattoo Convention, Best Realistic Tattoo River Expo Minz Jerman, Juara I Best Tribal Tattoo Frankfurt Convention dan lain-lain.
Ditemui dalam rangka Roterdam Tattoo Convention, alasan Abuth memilih usaha tato adalah awalnya karena memang suka melukis terutama dengan tekhnik airbrush. Terus melihat tato menjadi tertarik karena banyak tantangannya dan terkesan unik.
Maksudnya kalau membuat tato kepada seorang pelanggan, memiliki nilai seni tertanda seumur hidup. "Itulah sebuah kehormatan yang tidak ternilai harganya bagi saya, dapat melukis di kulit tubuh manusia yang akan menjadi kenangan abadi selamanya," kata Abuth.
Menurut Abuth, untuk menekuni dunia tato tidak hanya pengetahuan tentang seni yang diperlukan, tetapi yang juga sangat penting adalah faktor hygienisnya.
Alasannya, rajah tubuh bersifat melukai dan setara dengan operasi kulit yang mengakibatkan luka pada kulit dan mengeluarkan darah.
Untuk itu dianjurkan dan diharuskan bagi setiap tukang tato dibekali standar pengetahuan kesehatan dan hygienis ruangan, alat tato yang digunakan dan kesterilannya. Bahan warna yang dipakai juga harus melalui uji tes oleh dinas kesehatan terkait.
Berjuang Menghidupi Keluarga
Usaha tato yang dilakukan Abuth dari nol ini membuahkan hasil yang membahagiakan hidupnya. Menghidupi kebutuhan keluarga dengan istri dan 2 anak, dapat memberikan semangat hidup buatnya. Tato telah memberikan rezeki dan kebahagian tiada bandingannya.
Laki-laki yang berasal dari Pegok, Denpasar, Bali ini selalu bersyukur kepada Tuhan (Ida Sanghyang Widi Wasa) dengan apa yang telah diperolehnya.
Persepsi Positif kepada yang Bertato
Mari kita menghargai dan menghormati satu sama lain. Apa pun tampak luarnya, belum tentu sama di dalamnya. Seperti menilai buku jangan dari sampulnya, harus menilai dari isi dan kandungan yang ada didalamnya.
Begitu juga menilai seseorang, walaupun dia bertato, sangar, kelihatan kejam bukan berarti dia kasar ataupun kriminal. Sangat tidak adil jika kita menilai seseorang secara parsial, yaitu dengan melihat wajahnya saja.
Tato merupakan bagian dari kebudayaan dan jejak peradaban seni manusia. Sebuah karya seni yang tentunya harus mendapat apresiasi yang sama seperti karya seni lainnya.
Perlu kita sadari bahwa saatnya kita memberikan persepsi positif terhadap seni tato yang berkembang alami di tengah masyarakat sebagai sebuah karya seni yang tidak ternilai harganya. (MADE AGUS WARDANA, tinggal di Belgia)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.