Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wayan Abuth Suryana, Seniman Tato Kreatif

Kompas.com - 05/04/2016, 07:32 WIB

Puluhan penghargaan diraihnya dalam skala internasional dari berbagai kategori diantaranya: Juara I Dortmund Tattoo Convention, Juara I Amsterdam Tattoo Convention, Best Ornamentic Tattoo Berlin Tattoo Convention, Best of Color Manhein Tattoo Convention, Best Realistic Tattoo River Expo Minz Jerman, Juara I Best Tribal Tattoo Frankfurt Convention dan lain-lain.

Ditemui dalam rangka  Roterdam Tattoo Convention, alasan Abuth memilih usaha tato adalah awalnya karena memang suka melukis terutama dengan tekhnik airbrush. Terus melihat tato menjadi tertarik karena banyak tantangannya dan terkesan unik.

Maksudnya kalau membuat tato kepada seorang pelanggan, memiliki nilai seni tertanda seumur hidup. "Itulah sebuah kehormatan yang tidak ternilai harganya bagi saya, dapat melukis di kulit tubuh manusia yang akan menjadi kenangan abadi selamanya," kata Abuth.

Menurut Abuth, untuk menekuni dunia tato tidak hanya pengetahuan tentang seni yang diperlukan, tetapi  yang juga sangat penting adalah faktor hygienisnya.

Alasannya, rajah tubuh bersifat melukai dan setara dengan operasi kulit yang mengakibatkan luka pada kulit dan mengeluarkan darah.

Untuk itu dianjurkan dan diharuskan bagi setiap tukang tato dibekali standar pengetahuan kesehatan dan hygienis ruangan, alat tato yang digunakan dan kesterilannya. Bahan warna yang dipakai juga harus melalui uji tes oleh dinas kesehatan terkait.

Berjuang Menghidupi Keluarga

Usaha tato yang dilakukan Abuth dari nol ini membuahkan hasil yang membahagiakan hidupnya. Menghidupi kebutuhan keluarga dengan istri dan 2 anak, dapat memberikan semangat hidup buatnya. Tato telah memberikan  rezeki dan kebahagian tiada bandingannya.

Laki-laki yang berasal dari Pegok, Denpasar, Bali ini selalu bersyukur kepada Tuhan (Ida Sanghyang Widi Wasa) dengan apa yang telah diperolehnya.

MADE AGUS WARDANA Penghargaan yang diterima Wayan Abuth Suryana di Amsterdam, Belanda.
Tidak mengherankan pula setiap kegiatan yang dlakukan selalu ada persembahan berupa ucapan puji syukur dengan rangkaian bunga canang sari di Pelangkiran (tempat suci) yang selalu menyertainya di saat tattoo convention di mana pun berlangsung.

Persepsi Positif kepada yang Bertato

Mari kita menghargai dan menghormati satu sama lain. Apa pun tampak luarnya, belum tentu sama di dalamnya. Seperti menilai buku jangan dari sampulnya, harus menilai dari isi dan kandungan yang ada didalamnya.

Begitu juga menilai seseorang, walaupun dia bertato, sangar, kelihatan kejam bukan berarti dia kasar ataupun kriminal.  Sangat tidak adil jika kita menilai seseorang secara parsial, yaitu dengan melihat wajahnya saja.

Tato merupakan bagian dari kebudayaan dan jejak peradaban seni manusia. Sebuah karya seni yang tentunya harus mendapat apresiasi yang sama seperti karya seni lainnya.

MADE AGUS WARDANA Wayan Abuth Suryana turut berpartisipasi pada Pameran Tattoo Internasional Rotterdam yang berlangsung 18-20 Maret 2016.
Seorang tukang tato membutuhkan waktu dan kerja keras dalam membuatnya. Kesabaran pun dipertaruhkan demi sebuah kepuasan penikmatnya. Tato juga memberikan penghidupan yang layak, memberikan rezeki dan juga kebahagiaan.

Perlu kita sadari bahwa saatnya kita memberikan persepsi positif terhadap seni tato yang berkembang alami di tengah masyarakat sebagai sebuah karya seni yang tidak ternilai harganya. (MADE AGUS WARDANA, tinggal di Belgia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com