Mereka duduk di sebuah meja yang terletak di bagian depan rumah. Secara umum ritual ini dilakukan sekitar pukul 06.00. Saat minum kopi, mereka mengobrol pengalaman atau cerita kejadian semalam.
Acara makan pagi biasanya dilanjutkan ke ruang makan. Akan tetapi, mereka masih melanjutkan perbincangan yang sebelumnya.
Marco menyebut salah satu makanan untuk makan pagi adalah sambal goreng. Pukul 08.00, acara sarapan ini biasanya selesai karena para penghuni harus berangkat bekerja.
Makan siang biasa dilakukan pukul 13.00. Nyonya rumah biasanya mengecek terlebih dulu ke dapur untuk memastikan makanan sudah selesai dimasak. Kemudian mereka meminta semua penghuni dan tamu untuk makan bersama.
Sudah tentu jika ada tamu, pemilik rumah berbasa-basi tentang makanan yang disebut seadanya dan meminta tamu untuk makan seperti di rumah sendiri. Marco menyebut ikan gurami sebagai salah satu menu.
Pada masa itu masih dikenal tidur siang habis bekerja dan makan. Setelah itu mereka biasanya duduk santai dan memakan kue serta menikmati minuman hangat.
Beberapa minuman yang dikenal pada masa itu adalah kopi, teh, dan susu cokelat. Sementara makanan ringan yang dihadirkan antara lain kue mari.
Kadang sebelum makan malam mereka juga bersantai, seperti membaca buku dan mengobrol, sambil makan makanan kecil, merokok, dan minum.