Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gowes Menanjak di Antara Gunung dan Pantai Papua Barat

Kompas.com - 10/05/2016, 10:12 WIB
Dian Maharani

Penulis

Saya pun melipir untuk mengabadikan kondisi jalan yang sedang diperbaiki dan pesepeda lain yang melintas. Namun, tak berapa lama, setumpukan tanah berkerikil berjatuhan dari atas. Terjadi longsor kecil saat pesepeda lewat.

"Pas banget aku lagi lewat, ada yang teriak 'awas'. Kaget! Ternyata di kanan ada longsor. Langsung gowes sekencang-kencangnya," kata Dewi, salah satu peserta.

Beruntung saat itu cuaca cerah dan tidak terjadi longsor besar. Selepas itu, jalur kembali aspal mulus dan semakin dekat dengan pesisir pantai. Jalan mulai landai, tetapi masih ada beberapa tanjakan hingga makan siang.

Penuh tanjakan

Rombongan Tour de Teluk Cendrawasih berhenti makan siang di pinggir pantai setelah menempuh 64 km. Waktu makan siang ini dimanfaatkan beberapa peserta untuk shalat, meluruskan kaki, hingga tidur.Di tempat makan siang ini mulai ada perkampungan penduduk.

Istirahat makan siang ini rupanya sekaligus untuk mengisi tenaga agar sanggup menjajal tanjakan demi tanjakan berikutnya sampai di finis. Sekitar pukul 13.30 WIT, saat matahari sedang terik-teriknya, kami harus berhadapan dengan tanjakan curam di kaki pegunungan kapur.

Setelah itu, dilanjut dengan tanjakan di kaki Gunung Bembab kurang lebih sepanjang 4 km. Dari kejauhan, tanjakan itu sudah terlihat menyeramkan bagi pesepeda.

"Gila ini tanjakan! Seng ada lawan!" teriak Zia, pesepeda dari Jakarta. 

Ada yang lancar mengayuh sampai ke atas, ada yang berhenti di tengah tanjakan karena sudah tidak kuat, ada yang berhenti dan lanjut menuntun sepeda. Kemacetan pun terjadi di jalur menanjak. 

Setelah jalur mulai landai kembali, pesepeda berhenti di SD Inpres Oransbari untuk menyaksikan pemberian sepasang sepatu kepada sejumlah siswa/siswi SD. Senyum ramah anak-anak dan masyarakat di Papua Barat menjadi pengusir lelah saat itu.                          

Dian Maharani/Kompas.com Peserta Tour de Teluk Cendrawasih melewati tanjakan curam di pegunungan kapur, Kamis (5/5/2016).
Sayangnya, jalur landai tak berlangsung lama. Setelah itu, kami kembali menghadapi tanjakan yang berkelok di atas aspal mulus. Pelan-pelan mengayuh di antara pepohonan rindang, akhirnya sampai juga di ujung jalan menanjak.

Menengok ke belakang, terdapat bentangan laut biru yang menawan. Selepas tanjakan, dilanjut dengan turunan yang cukup panjang. Sepeda melaju cepat dan kaki tak perlu mengayuh. Embusan angin sangat nikmat saat itu.

Menjelang sore, pesepeda kembali berkumpul untuk memasuki lapangan di Ransiki bersama-sama. Jalur datar hingga tiba di Ransiki sekitar pukul 17.00 WIT. Masyarakat dan anak-anak sekolah menyambut kami di lapangan. Ini adalah kali pertama datang ratusan pesepeda ke Ransiki.

Etape pertama berakhir di Polsek Ransiki yang lokasinya tak jauh dari lapangan. Tidak ada hotel, tidak ada rumah mewah, di Polsek Ransiki, kami tidur di atas velbed. Kebersamaan menjadi kemewahan yang sesungguhnya dalam perjalanan bersepeda di Papua Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com