Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Penyihir yang Terkutuk di Spanyol

Kompas.com - 20/05/2016, 11:00 WIB

Tahun-tahun berikutnya tidaklah mudah bagi warga Trasmoz. Kastil dibakar habis pada tahun 1520 dan meninggalkan reruntuhan selama berabad-abad. Setelah kaum Yahudi diusir dari Spanyol pada abad ke 15, Trasmoz pun jatuh, dari sekitar 10.000 penduduk hingga hanya tinggal 62 orang, dan hanya setengah dari mereka yang tinggal di sini secara permanen.

Desa ini sekarang tidak memiliki bangunan toko, sekolah dan hanya memiliki satu bar. Banyak rumah yang rusak dan jalanan lebih sering melompong.

Penyihir terakhir

Kembali ke kastil, Ruiz membawa saya menuruni tangga menara yang curam, yang telah disulap menjadi museum kecil tentang penyihir dengan koleksi perlengkapan sihir seperti sapu, salib hitam dan kuali.

Menyeberangi halaman, kami mendatangi teras yang didominasi patung besi seorang perempuan.

"Ini adalah La Tia Casca, penyihir terakhir yang dibunuh di Trasmoz, pada 1860," kata Ruiz.

"Telah terjadi wabah yang mematikan dan tidak ada pengobatan ataupun penjelasan yang ditemukan. Jadi mereka menyalahkan La Tia Casca, karena dia dianggap aneh dan misterius. Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke dalam sumur dalam, tempat kita berdiri sekarang."

La Tia Casca mungkin saja merupakan penyihir terakhir yang dibunuh di Trasmoz, tetapi tradisi penyihir tampaknya tetap hidup dan baik-baik saja di desa Spanyol ini.

Setiap bulan Juni, selama festival Feria de Brujeria, ada satu pasar yang menjual lotion dan ramuan-ramuan yang dibuat dari herbal dan tanaman penyembuh dan menyebabkan halusinasi, yang tumbuh di sekitar pegunungan Moncayo.

Para aktor kembali memerankan adegan-adegan sejarah, seperti pengumpulan dan penyiksaan kepada yang dianggap penyihir. Dan orang yang beruntung akan dinobatkan sebagai Penyihir Terbaik Tahun Ini. Ruiz, yang selamanya tinggal di Trasmoz, adalah yang terakhir.

"Apa yang harus kamu lakukan untuk dinobatkan sebagai Penyihir Terbaik?" tanya saya.

"Tentu saja, kamu harus memiliki pengetahuan tentang pengobatan herbal," jawab Ruiz, "tetapi yang lebih penting lagi, kamu harus terlibat dalam sejarah dan mempromosikan segala hal yang terkait dengan Trasmoz. Menjadi penyihir sekarang merupakan kehormatan."

"Kamu bisa mengucapkan mantra?" akhirnya saya keceplosan.

Untuk pertama kalinya, senyum Ruiz yang ramah menghilang.

Sedetik kemudian muncul lagi. "Mengucapkan mantra? Tidak, tetapi saya membuat cairan spesial dari sage dan rosemary yang Anda percikkan di sekitar Anda. Orang-orang mengatakan pada saya cairan itu menghilangkan depresi, dan bahwa kemalangan beruntun mereka akan berakhir segera setelah mereka menggunakan cairan ini. Tentu saja," tambahnya, "Anda harus memercayainya, atau itu tidak akan manjur."

Hari sudah mulai malam, dan matahari mulai tenggelam, membuat reruntuhan yang rusak dan menara Trasmoz tampak jelas menjelang cahaya mulai menghilang di balik puncak-puncak pegunungan Moncayo.

Dengan pemandangan itu - dan sebotol kecil ramuan herbal Diaz di tangan saya - sangat mudah untuk jatuh ke mantra ajaib desa itu. Mungkin saja benar-benar ada penyihir di sini.

Saya membawa beberapa butir beras dan satu sachet kecil garam - keduanya telah dibuktikan oleh waktu sebagai penangkal roh jahat. Saat saya membelakangi desa, saya lemparkan keduanya ke belakang pundak saya. Sekadar berjaga-jaga.(/Sumber:BBC Indonesia.)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com