Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuatan Kerupuk Rambak hingga Gamelan, Ini 5 Wisata Sentra Industri Sekitar Solo

Kompas.com - 31/07/2016, 10:08 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

SURAKARTA, KOMPAS.com - Wisata di Solo tak hanya kawasan keraton dan pasar-pasar seperti Pasar Klewer dan Pasar Gede. Wisatawan bisa berkunjung ke Kabupaten Sukoharjo sebagai destinasi wisata alternatif yang tak jauh dari Solo.

Di Sukoharjo, khususnya di Kecamatan Mojolaban terdapat sentra industri rumah tangga yang bisa disambangi. Wisatawan bisa melihat pembuatan kerupuk karak, rambak, gamelan hingga alkohol.

KompasTravel beberapa waktu lalu sempat mengunjungi sentra-sentra industri yang termasuk ke dalam paket wisata Accor Solo Heritage Cycling. Simak 5 sentra industri yang bisa dikunjungi di Kecamatan Mojolaban.

1. Pembuatan Shuttlecock

Tak jauh di pinggir Sungai Bengawan Solo, geliat beberapa industri masyarakat bisa dilihat dengan mata telanjang. Seperti dari Dukuh Ngentak, Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, ribuan kok (shuttlecock) dikirim ke daerah Sukoharjo dan ke luar Sukoharjo.

Rumah produksi shuttlecock yang bisa dikunjungi oleh wisatawan adalah usaha shuttlecock Marjoko, Kompas & Domas (MKD). Usaha shuttlecock MKD dilakukan di sebuah rumah bertingkat bergaya modern dengan halaman depan yang luas.

(Baca: Melancong ke Kediaman Marjoko, Kompas, dan Domas)

KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Pekerja tengah memeriksa proses pengeleman kok di sentra pembuatan kok Marjoko Kompas & Domas (MKD) di Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (21/7/2016). Sentra pembuatan kok MKD adalah salah satu tempat yang dikunjungi dalam paket wisata Accor Solo Heritage Cycling.
2. Pembuatan Gamelan

“Tang... Teng... Tung... Tang... Teng... Tung,” begitulah suara yang terdengar di rumah pembuatan gamelan.

Itulah yang aktivitas yang tampak di rumah pembuatan gamelan di Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Kamis (21/7/2016) lalu. Sebuah desa yang telah dikenal sebagai penghasil gamelan sejak dulu.

Wisatawan bisa melihat proses pembuatan gamelan di Desa Wirun. Selain itu, wisatawan juga memotret dan tentu bisa berbincang dengan pengrajin gamelan.

(Baca: Gema Perajin Gamelan Sukoharjo)

3. Pembuatan Karak

Begitupun jika Anda pergi ke Solo, ada satu kerupuk khas yang juga bisa dijadikan oleh-oleh yakni karak. Di daerah-daerah lain kerupuk renyah ini juga dikenal dengan nama kerupuk gendar, puli, maupun kerupuk beras.

Wisatawan bisa datang ke salah satu sentra pembuatan karak di Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Di sana, Anda bisa melihat pembuatan kerupuk karak dari mulai pengukusan beras hingga tahap penggorengan.

(Baca: Gemar Makan Kerupuk Karak? Lihat Pembuatannya di Rumah Pak Ngadimin)

KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Ibu Suwarni tengah menggoreng rambak dapur tempat pemrosesan kuliner Rambak di Sentra Industri Rambak di Desa Gadingan, Kecamatan Mojolayan, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (21/7/2016). Wisatawan bisa melihat aneka proses pembuatan rambak dari mulai pengolahan bahan kulit kerbau, penjemuran, pembersihan bulu, dan penggorengan rambak.
4. Pembuatan alkohol

Desa Bekonang di Kecamatan Mojolaban adalah salah satu desa yang dikenal sebagai penghasil alkohol. Jenis alkohol yang dihasilkan adalah minuman keras, alkohol medis hingga bahan bakar.

Di Bekonang, wisatawan bisa melihat proses pembuatan alkohol. Anda bisa mengetahui juga pembuatan alkohol yang berskala tradisional.

5. Pembuatan Kerupuk Rambak

Rambak sendiri adalah kuliner kerupuk pelengkap makanan yang biasa ditemui di daerah Jawa Tengah dan sekitarnya. Kerupuk rambak berasal dari bahan kulit kerbau yang diolah.

Suasana pembuatan kerupuk rambak di Rumah Pak Ramlan di Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Proses pengolahannya sendiri berawal dari perendaman kulit kerbau di air, diberi bumbu, dipotong, dijemur, dan kemudian digoreng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

Hotel Story
Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com