Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Anom dan Anto, Orang Indonesia di Costa Victoria

Kompas.com - 19/08/2016, 23:06 WIB
I Made Asdhiana

Penulis

Filosofi hidup Anto tidak muluk-muluk, cuma mengalir saja. "Hidup ini mengalir saja, tak ada paksaan. Nikmati hidup dan tetap memiliki ambisi. Orang Asia kan bekerja mulai dari bawah," tutur Anto.

Oleh karena itu, Anto mengajak para pencari kerja di Tanah Air untuk melirik dan berani mengadu nasib di kapal pesiar. Hasilnya lumayan tapi tantangannya pun terbilang keras. "Kerja di dapur itu keras. Mental tempe jangan kerja di dapur," saran Anto yang memiliki 3 anak dan kini keluarganya tinggal di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

Bertanggung jawab soal kualitas dan servis makanan, Anto mengaku 30 menit sebelum acara dimulai, makanan sudah harus siap di dapur.

Tak heran di leher Anto melilit kain biru yang memiliki arti tersendiri. "Kalung (kain) putih, ibarat masih kacung. Kuning hampir supervisor. Kalau biru berarti supervisor," ungkapnya bangga.

Sementara Anom memiliki cita-cita ingin menguasai bahasa asing selain bahasa Inggris seperti Mandarin dan Jepang karena dipercaya akan membantu kelancaran tugasnya melayani tamu-tamu kapal pesiar.

Anom pun juga tak pelit memberikan saran kepada para pekerja muda yang ingin bekerja di kapal pesiar. Menurut Anom, dirinya tak pernah mengatakan kepada mereka yang ingin bekerja bahwa kerja di kapal pesiar itu enak dan banyak uang.

"Saya tak pernah bilang enak kerja di kapal pesiar atau enak dapat duit banyak. Saya hanya minta mereka jalan dulu. Setelah terima uang (gaji pertama), baru bisa rasakan bedanya," saran Anom.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Asisten Chef Rony Beny Anto (kiri) dan rekannya sesama orang Indonesia di kapal pesiar Costa Victoria dalam pelayaran rute Singapura-Phuket (Thailand)-Penang (Malaysia)-Singapura, 3-7 Desember 2015.
Bagaimana membunuh rasa bosan bekerja di kapal dan tiba-tiba kangen dengan keluarga? "Bisa main game atau nonton film. Sekarang kan lebih canggih bisa email, hape untuk berkomunikasi dengan keluarga," kata Anto.

"Kalau mau (menelepon) murah, saat kapal berlayar antara Singapura dan Batam, di sana bisa telepon keluarga dengan roaming dari Indonesia. Pekerja dari Indonesia di kapal pesiar sudah tahu itu," kata Anom sambil tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com