Catat, Dua Tips Penting dalam "Travel Photography"

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa pun bisa menjadi travel photographer. Anda yang melakukan perjalanan kemudian memotret pada dasarnya sudah menjadi travel photographer. Namun, keindahan dan estetika foto tentu penting dalam travel photography.

"Travel photography itu simpel saja. Bagaimana cara kita ambil foto perjalanan yang bagus, kemudian saat upload di media sosial, bisa menggambarkan destinasi tersebut," tutur Febrian, seorang travel blogger sekaligus pembawa acara Jurnal Indonesia Kaya saat workshop tentang travel photography di Jakarta, Selasa (23/8/2016). 

Menurut Febrian, ada dua tips paling penting dalam travel photography. Pertama adalah perspektif.

"Perspektif adalah unsur utama. Bagaimana cara kita menempatkan sebuah obyek dalam frame. Apakah itu di atas, bawah, kiri, dengan posisi tengah atau sudut," paparnya.

Pria keturunan Indonesia-Jepang itu mengaku, lebih suka menaruh obyek di bagian tengah. 

INSTAGRAM/@FEBRIAN Febrian saat menyambangi Desa Wae Rebo, Flores, NTT.

"Perspektif juga berkaitan dengan tempat yang kita datangi. Misal, begitu ke Palembang, mayoritas turis akan berfoto di Jembatan Ampera. Padahal ada Kampung Arab, yang suasananya seperti bukan di Indonesia," tutur Febrian sambil memerlihatkan foto-foto di Kampung Arab. 

INSTAGRAM/@FEBRIAN Saat menyambangi Kampung Arab, Palembang.

Tips kedua yang terpenting adalah cerita. Febrian menuturkan, apa yang digambarkan dalam foto sangatlah penting. Beberapa foto diambilnya dengan sudut out of the box.

"Jangan sampai kita ingin memerlihatkan keindahan Bali, terus kita selfie di pinggir pantai, kelihatan muka semua, background-nya malah sedikit. Kalau begitu kan foto di Ancol juga bisa," canda pemilik blog ceritafebrian.com itu.

Febrian mencontohkan, saat berada di Desa Mantar, Sumbawa Barat, ia diajak memancing oleh warga lokal. Alih-alih memotret orang yang sedang memancing, Febrian mengambil foto sedang memegang ikan di tangannya.

"Memang bau amis sih hahaha... Tapi esensinya tersampaikan. Saya memang suka foto sambil memegang benda yang otentik khas sebuah daerah," tambahnya.