Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sunrise", Jazz, dan Bromo...

Kompas.com - 02/09/2016, 21:01 WIB
Reza Pahlevi

Penulis

Dalam acara tersebut, The Groove menjadi band penutup yang tampil di Jazz Gunung 2016. Band yang mengusung aliran musik acid jazz itu, menjadi salah satu band paling ditunggu penonton Jazz Gunung 2016. Pasalnya, saat mereka membawakan lagu "khayalan" para penonton bersorak dan berdiri sembari menari.  

Meningkatkan jumlah wisatawan

Meski demikian, keelokan Gunung Bromo Tengger serta festival musik tahunan tersebut nyatanya belum cukup menjaring wisatawan mancanegara (wisman). Hal itu terlihat dari data pengunjung Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Sesuai data TNBTS, jumlah wisatawan mancanegara hanya sekitar 17.016 orang. Angka ini dapat dibandingkan dengan pengunjung domestik yang mencapai 456.995.

Dari data tersebut masih jadi tantangan bagi pemerintah. Promosi tentang wisata Gunung Bromo Tengger Semeru masih harus ditingkatkan hingga luar negeri.

Kerjasama antar-warga dan pelaku usaha di kawasan Gunung Bromo pun perlu ditingkatkan. Salah satunya, mengenai patokan harga barang dan jasa agar harga antar-penjual tidak "jomplang".

Masalah itu disampaikan pula oleh Tatok KM selaku Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo. Ia mengatakan, pelaku usaha, seperti pemilik jip dan kuda, dihimbau untuk memasang tarif yang sudah disepakati.

“Kita sudah mengeluarkan peraturan tarif angkutan jip dan kuda. Demikian pula pelaku usaha lainnya, seperti penjual cinderamata dan perhotelan, kami minta pasang harga yang wajar agar wisatawan kembali ke Bromo. Jika dikerjain, mereka bukan senang, tapi stres sepulang dari Bromo," ujar Tatok KM seperti dikutip dari Kompas.com, Minggu (20/3/2016).

Selain itu, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata Wisnu Bawa Tarunajaya menegaskan, tarif terlalu mahal di atas ketentuan bisa merusak citra Bromo sebagai destinasi wisata andalan Indonesia.

"Kami minta komitmen bersama untuk memajukan obyek wisata Bromo. Wisatawan harus kita layani dengan baik, termasuk dengan tarif wajar. Jika mereka kecewa mereka akan menceritakan pada wisatawan lainnya," jelas Wisnu.

Infrastruktur dan promosi

Pembangunan infrastuktur penunjang dan promosi bisa menjadi solusi untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang melancong ke Gunung Bromo Tengger. Salah satu yang perlu dikembangkan ialah akses.

Pembangunan jalan tol dan bandara misalnya. Hal  ini bisa memudahkan wisatawan untuk datang ke Bromo Tengger.

"Saya mengusulkan kepada pemerintah pusat agar membangun jalan tol dan bandara di Kabupaten Probolinggo sebagai sarana untuk mempermudah akses ke Bromo," ujar anggota DPR RI dapil Probolinggo-Pasuruan, Hasan Aminuddin ujar Hasan, dikutip Kompas.com Selasa (26/7/2016).

Sebenarnya, khusus Bromo Tengger Semeru, beragam program pengembangan infrastruktur dan akses sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2014-2019.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Malang Dreamland, Wisata Keluarga Favorit dengan Pemandangan Hijau

Malang Dreamland, Wisata Keluarga Favorit dengan Pemandangan Hijau

Jalan Jalan
WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

Hotel Story
Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com