Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chef Gun Gun: Sehelai Rambut yang Jatuh ke Makanan Mengandung 50.000 Bakteri

Kompas.com - 07/09/2016, 09:16 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Kelas kuliner terbatas dipenuhi dipenuhi ibu-ibu yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia Sumatera Utara (APJI Sumut). Sebagian dari mereka membawa hasil produksinya untuk dinilai. Salah satu jurinya adalah Gun Gun Chandra Handayana, Senior Sous Chef (Application Chef) Unilever Food Solutions.

Chef Gun Gun memulai sesi dengan materi tentang kebersihan dan keselamatan awak dapur, mulai dari makanan hingga peralatannya.

"Ibu-ibu pasti menganggap sepele kalau ada rambut jatuh di makanan, paling mengambilnya lalu membuangnya begitu saja, kemudian makanannya dimakan kembali. Padahal, dalam sehelai rambut yang jatuh itu mengantung 50.000 bakteri," ucap Gun Gun kepada para peserta yang hadir di Hotel Madani Medan, Selasa (30/8/2016).

Apa penyebab sehelai rambut begitu banyak mengandung bakteri? Serentak peserta menjawab kotoran rambut seperti ketombe dan kutu penyebabnya, belum lagi alasan debu dan polusi udara.

"Selain rambut, 80 persen kontaminasi makanan berasal dari tangan kita. Maka mencuci tanganlah dengan benar, jangan mentang-mentang sudah pakai sabun mencucinya dianggap sudah bersih. Satu lagi, serbet. Jangan menggunakan serbet untuk mengelap semua kebutuhan dapur," kata Gun Gun.

Selepas itu, chef ramah ini mendemonstrasikan sampling product dari Royco Ayam Kuning, Knorr Oyster Sauce, Royco Bumbu Rendang, Knorr Carbonara Sauce, Knorr Cheese Sauce Mixed dan Knorr Demiglace Sauce.

"Hanya butuh waktu lima menit untuk menghasilkan saus ala hotel bintang lima. Ibu-ibu tinggal pilih mau dipadukan dengan apa," ucap Gun Gun yang disambut peserta dengan icip-icip hasil racikan.

Samuel Tobing, Sales Representative Unilever Food Solutions Indonesia mengatakan, tujuan acara ini adalah ingin mengedukasi pelanggan. Kali ini pilihannya jatuh pada para pengusaha katering.

Ia memaparkan, para peserta diajarkan mulai food safety, basic kitchen training sampai food coasting. Selama ini, ketiga hal tersebut kurang diperhatikan.

"Harapannya, training dan demo ini bisa membuat mereka lebih profesional. Selama ini, saya melihat beberapa dari mereka melupakan tiga tersebut, atau belum mengimplementasikannya dengan benar. Misalnya kebersihan makanan dan area, cara memotong sayur dan memasaknya. Mungkin selama ini ada cara yang lebih baik dan efesien tapi mereka tidak tahu. Informasi ini yang kita berikan," ujar Samuel.

Ditanya apakah dalam waktu setengah hari semua materi bisa diserap peserta, Samuel menjawab, materi yang diberikan adalah materi profesional hotel bukan materi dasar. Namun diaplikasikan untuk pengusaha katering. "Skalanya diperkecil tapi konsepnya sama. Standar kuliner hotel tapi untuk pengusaha katering," ucapnya.

Menurut Samuel, acara ini diikuti 30-an peserta, paling banyak dari Kota Medan. Terjauh peserta yang datang dari Tanjung Balai, Deli Serdang dan Tebing Tinggi. Mereka adalah pengusaha katering mulai berbentuk industri rumahan sampai perseroan terbatas.

Ketua APJI Sumut yang juga Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Sumatera Utara (Iwapi Sumut) Hj Rosna Nurleily Siregar mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara.

Rosna mengatakan, banyak produk-produk yang diproduksi Unilever berguna bagi para pengusaha katering. "Produk seperti Royco, Kecap Bango, saya rasa sudah tidak asing lagi di masyarakat. Saya sebagai pemiliki rumah makan tidak lepas dari produk-produk ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk kita semua," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com