Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asyiknya Bermain dengan Kanguru dan Wombat Tersohor di Dunia

Kompas.com - 11/09/2016, 20:49 WIB
Caroline Damanik

Penulis

Pengunjung bisa memilih untuk bermain bersama kanguru, memberi makan kanguru dengan membeli satu kantong besar biji-bijian seharga 10 dollar Australia, atau hanya duduk-duduk di bangku kayu yang juga dilengkapi meja sambil makan dan memandangi polah kanguru di taman ini.

KOMPAS.com/Caroline Damanik Dua kanguru jantan sedang bertinju atau biasa disebut kangaroo boxing di Ballarat Wildlife Park, Ballarat, Victoria, Australia
Meski sudah jinak, kanguru di taman ini hidup sesuai dengan naturnya. Oleh karena itu, pengunjung bisa saja tiba-tiba melihat dua kanguru bertinju satu sama lain. Shayne mengingatkan untuk tidak mendekat ketika mereka sedang beradu tinju.

Kedua kanguru ini lalu mengambil pose berdiri, lalu mulai mendorong dengan dua kaki di atas dan sesekali menendang dengan dua kaki di bawah yang lebih panjang. Saat menendang, tubuh mereka bertumpu pada ekornya.

Aktivitas ini dikenal dengan nama kangaroo boxing atau tinju kanguru. Biasanya berlangsung antara kanguru jantan. Mereka bertinju untuk memperebutkan hak untuk mengawini kanguru betina di area tersebut.

Kebiasaan hewan ini pun lantas diadopsi ke dalam salah satu olahraga manusia yang juga disebut dengan nama serupa.

Selain kanguru, di taman seluas sekitar 15 hektar ini, pengunjung juga bisa bertemu dengan binatang khas Australia lainnya, seperti koala, wombat dan Tasmanian devil. Ada pula llama dan short-beaked echidna.

KOMPAS.com/Caroline Damanik Salah satu koala yang hidup di Ballarat Wildlife Park, Ballarat, Victoria, Australia.

Saat kami tiba, tiga koala yang tampak masih tidur. Namun beberapa saat kemudian, mereka bangun dan berjalan meniti batang kayu menuju tempat dedaunan kayu putih atau eucaliyptus diletakkan. Ya, setelah bangun tidur, lanjut Shayne, mereka makan, lalu tak lama lagi, mereka kembali tidur.

"Koala biasanya tidur 20 jam per hari," katanya sambil tersenyum.

Shayne lalu menjelaskan bahwa di negara bagian Victoria, pengunjung kebun binatang atau taman seperti ini tidak diperbolehkan menggendong koala. Namun, beberapa negara bagian hal itu diperbolehkan, misalnya di Queensland.

Jadi, di Ballarat Wild Life, pengunjung hanya boleh mengelus punggung koala. Itu pun dengan pendampingan staf atau petugas.

Shayne lalu mengingatkan untuk tidak mengelus kepala koala karena hewan bermata kecil itu tidak menyukainya.

KOMPAS.com/Caroline Damanik Mr Patrick, seekor wombat tertua dan terbesar di dunia, yang hidup di Ballarat Wildlife Park, Ballarat, Victoria, Australia.
Setelah itu, Shayne mengenalkan kami kepada Mr Patrick, seekor wombat yang disebut tertua dan terbesar di dunia.

Wombat adalah binatang asli Australia yang masuk dalam keluarga mamalia pengerat.

Nama Mr Patrick tersohor di dunia setelah dinobatkan oleh CNN, stasiun televisi berita asal Amerika Serikat, sebagai satu dari delapan maskot kota terlucu di dunia.

Banyak wisatawan dari seluruh dunia, lanjut Shayne, sengaja datang ke Ballarat hanya untuk melihat Mr Patrick.

"Mr Patrick memang sudah lama menjadi maskot kota Ballarat. Tahun ini, Mr Patrick akan berusia 31 tahun. Jadi semoga akan ada pesta untuknya," ungkap Shayne.

 

KOMPAS.com/Caroline Damanik Kanguru hidup bebas di Ballarat Wildlife Park, Ballarat, Victoria, Australia, namun tetap bersahabat dengan pengunjung yang berinteraksi langsung dengan mereka.

 

KOMPAS.com/Caroline Damanik Dua ekor lama yang juga hidup di Ballarat Wildlife Park, Ballarat, Victoria, Australia.

(Tulisan ini merupakan bagian dari program "Jelajah Australia 2016". Kompas.com telah meliput ke berbagai pelosok Australia pada rentang 14 Mei - 15 Juni 2016 atas undangan ABC Australia Plus. Di luar tulisan ini, masih ada artikel menarik lainnya yang telah disiapkan terbit pada Juli hingga akhir Agustus 2016. Anda bisa mengikuti artikel lainnya di Topik Pilihan "Jelajah Australia 2016".)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com