Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Yogyakarta Masih Diminati Turis Indonesia?

Kompas.com - 14/09/2016, 09:11 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu destinasi wisata favorit wisatawan nusantara. Kunjungan wisatawan bahkan menyebar di beberapa kabupaten seperti Gunung Kidul, Kulon Progo, Bantul, dan Sleman.

Ketua Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) DIY, Udhi Sudiyanto mengatakan kunjungan wisatawan kini bertambah sejak semakin banyak obyek-obyek wisata baru dikenal wisatawan. Belum lagi pengaruh film "Ada Apa Dengan Cinta? 2" yang mengambil sebagian besar lokasinya di Yogyakarta, mampu menyedot perhatian wisatawan.

Lalu mengapa Yogyakarta masih menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan Indonesia? Sudiyanto berusaha menjawab pertanyaan dari KompasTravel.

"Sebetulnya Yogyakarta bagaikan mutiara yang terpendam. Saya pernah ngobrol dengan ekspatriat Amerika. Ia menyebutkan Yogyakarta itu kaya akan wisata sejarah, alam, budaya. Itu yang menarik," ungkap Sudiyanto saat dihubungi KompasTravel, Sabtu (10/9/2016).

Ia menyebutkan, budaya yang ada di Yogyakarta adalah penopang untuk pariwisata Yogyakarta. Keunggulan budaya yang dimiliki Yogyakarta, Sudiyanto tersebut adalah modal untuk menarik wisatawan.

"Kita mengangkat Yogyakarta secara budaya. Budaya itu kan perilaku. Misalnya bagaimana membuat batu bata dan menanam padi," jelasnya.

Obyek-obyek wisata yang telah populer seperti Malioboro, Pasar Beringharjo, Keraton Yogyakarta, dan Taman Sari juga dianggap menjadi magnet wisatawan. Bagi wisatawan yang baru pertama kali datang ke Yogyakarta, tempat-tempat itu adalah obyek wisata wajib yang harus dikunjungi.

"Yogyakarta itu kaya sejarah. Dari kantor pos di titik nol kilometer ke keraton, itu lengkap sejarahnya. Itu kompleks keraton seperti itu tidak ada di tempat lain mungkin hanya di Yogyakarta dan Solo," ungkapnya.

Selain itu, Benteng Vredenburg dan Kota Gede dengan ciri khasnya masing-masing, lanjut Sudiyanto juga menjadi alasan untuk berwisata di Yogyakarta dalam waktu setengah hari. Untuk wisata alam di Yogyakarta, ia juga bangga bisa menjadi daya tarik untuk wisatawan.

Yogyakarta adalah sebuah provinsi yang berbatasan dengan Jawa Timur dan Jawa Tengah. Secara lokasi, Yogyakarta bisa diakses melalui jalur darat melalui Stasiun Tugu dan Lempuyangan serta melalui udara di Bandara Adi Sucipto.

****

Ingin merasakan cantiknya alam dan budaya Yogyakarta? Ikuti saja kuis "Take Me Anywhere 2" yang diadakan KompasTravel bersama OPPO dan buktikan sendiri keseruan beraktivitas di Yogyakarta. Ikuti periode keempat "Quiz on Article" dengan klik artikel berikut: Gratis Liburan Seru di Yogyakarta, Mau?

Pemenang akan mendapatkan kesempatan liburan gratis yang seru ke Yogyakarta selama tiga hari dua malam. Hadiah sudah termasuk tiket pesawat, transportasi lokal, hotel, konsumsi, dan beragam aktivitas seru selama di Yogyakarta. Juga raih kesepatan memenangkan hadiah smartphone OPPO F1s.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com