Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Generasi Milenial, Pasar Potensial Industri Pariwisata

Kompas.com - 14/09/2016, 11:03 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Generasi milenial mengubah industri pariwisata. Milenial sendiri merupakan potensi pasar yang besar, termasuk untuk industri pariwisata. Menurut data dari Accenture, milenial merepresentasikan 45 persen dari populasi di Asia Pasifik.

"Sementara itu, 60 persen populasi milenial secara global di tahun 2020 akan berada di Asia. Jadi milenial sangat signifikan untuk industri. Milenial memiliki daya beli yang besar, dengan prediksi mereka akan mengeluarkan 6 triliun dollar AS di tahun 2020 untuk barang dan jasa," ungkap Senior Managing Director Global Lead Consumer Industries Accenture Consulting, Teo Correia, di Singapura, saat ditemui pada acara Milenial 20/20 Summit Singapura, Rabu (7/9/2016).

Hal ini tentu menjadikan milenial sebagai potensi besar di berbagai industri, termasuk pariwisata. Hanya saja, Teo menuturkan bahwa salah satu karakteristik milenial adalah mereka bisa saja setia pada sebuah brand, namun dengan mudah beralih.

"Kalau ada alternatif lain yang lebih bisa memberikan keuntungan, mereka akan beralih," katanya.

Hal ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, Teo menyarankan bahwa brand harus terus berinovasi terutama untuk penggunaan teknologi digital.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Pengunjung berwisata di Hutan Pinus Mangunan, Desa Mangunan, Dlingo, Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (12/8/2016).
Seperti diungkapkan Senior Managing Director Products, Digital Customer Lead, Accenture Consulting, Simon Eaves, milenial menginginkan sebuah kemudahan dan juga pengguna teknologi digital.

"Mereka menginginkan kemudahan dengan teknologi digital dari ujung ke ujung. Ingin ada hubungan mulai dari baru keluar rumah, melakukan perjalanan, dan bahkan sampai ke rumah lagi. Jadi dari mulai proses check-in di bandara, lalu bisa ke mana saja, hotel, dan seterusnya," kata Simon.

Oleh karena itu, lanjut Simon, brand industri pariwisata perlu memanfaatkan teknologi digital. Hal ini pun perlu diterapkan mulai dari kapal pesiar, hotel, bahkan tempat wisata.

"Misalnya sederhana saja, gelang masuk ke theme park, dari gelang itu semua sudah ada informasinya, rencana mau ke mana, ada pertunjukan apa. Dan semua harus terpersonalisasi, sesuai dengan perilaku dan kebutuhan customer tersebut," kata Simon.

Simon menambahkan salah satu karakter milenial adalah ingin sesuatu yang unik dan terpersonalisasi sesuai karakter masing-masing.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Wisatawan mengunjungi reruntuhan bangunan Gereja St Paul, Macau, Minggu (13/5/2012).
Sementara itu Managing Director Products Accenture Consulting, Yap Boom Lim mengatakan bahwa berdasarkan survei yang mereka lakukan, lebih dari 50 persen milenial menggunakan peralatan digital untuk berinteraksi dengan hotel.

"Mereka menggunakannya dari sejak perjalanan hingga seluruh perjalanan dan akhir perjalanan. Ini konsisten hasil surveinya, tidak pandang negara mana, hal ini terjadi di seluruh dunia," kata Lim.

Hal ini menunjukkan milenial menggunakan teknologi digital untuk mengatur perjalanan mereka. Lim mengatakan karakter milenial senang melakukan segala sesuatunya sendiri, mengutamakan efesiensi dan kemudahan, serta kurang sabar.

Oleh karena itu, lanjut Lim, tak heran teknologi digital memegang peranan penting terhadap perilaku milenial.

Accenture sendiri mengembangkan sebuah platform digital yang jika digunakan sebuah industri pariwisata, entah itu hotel, kapal pesiar, bahkan bandara, diyakini dapat memenuhi kebutuhan dan sesuai karakter milenial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com