Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Destinasi Wisata Menyeramkan, Anda Berani?

Kompas.com - 15/09/2016, 19:17 WIB
Yosia Margaretta

Penulis

Sumber BBC TRAVEL

KOMPAS.com -Melakukan perjalanan ke tempat-tempat ikonik di dunia adalah hal yang disukai wisatawan.

Namun bagaimana dengan beberapa tempat di bawah ini? Tidak hanya keindahan alam maupun tempat-tempat bersejarah yang bisa Anda kunjungi.

Dikutip dari BBCTravel, terdapat beberapa tempat di dunia yang berbau mistis dan mengerikan yang sebenarnya bisa Anda kunjungi.

Berikut 5 tempat destinasi yang bisa Anda masukkan ke dalam perjalanan Anda berikutnya.

1. Danau Tengkorak

Waktu untuk mengunjungi tempat ini adalah saat musim panas. Pada 1942 saat musim panas, seorang pendaki menemukan ratusan kerangka tengkorak yang masih terdapat daging dan rambut yang menempel.

Saat ini, tulang-tulang tersebut pun masih ada di danau glasial tersebut yang letaknya berdekatan dengan India Roopkund Lake.

Apabila Anda tertarik untuk berkunjung, danau ini terletak sekitar 5 meter dari Gunung Himalaya. Terdapat banyak spekulasi tentang keberadaan tulang-tulang tersebut.

Ada yang mengatakan bahwa tempat tersebut bekas kuburan massal, ada yang mengatakan bahwa telah terjadi badai besar di sana dan masih banyak lagi.

BBC.COM Pulau ini terletak di Brazil, Ilha da Queimada Grande, sekitar 33 kilo meter dari negara bagian Sao Paulo.

2. Pulau Ular

Sayangnya Anda tidak bisa masuk ke dalam pulau ini karena pulau ini penuh dengan ular berbisa. Pulau ini terletak di Brasil, Ilha da Queimada Grande, sekitar 33 kilometer dari Sao Paulo.

Di dalam pulau ini terdapat skitar 4.000 ekor ular jenis Bothrops yang sangat mematikan. Pulau ini dijadikan habitat ular tersebut karena telah terancam punah.

Sejak 1920 pulau ini telah ditutup untuk melindungi ular dari manusia dan manusia dari gigitan ular. Pasalnya, gigitan ular ini akan bereaksi dengan cepat kepada korban.

BBC Bagi sebagian umat Hindu India, tikus-tikus di dalam kuil Karni Mata adalah titisan dewa dan bisa membawa berkah.

3. Kuil Tikus

Mungkin berkunjung kuil adalah hal yang biasa namun bagaimana bila kuil tersebut diisi oleh banyak tikus. Terdapat sekitar 20.000 tikus hitam yang bebas berkeliaran di dalam kuil.

Tikus-tikus ini dianggap suci sehingga seringkali pengunjung yang datang berharap berkat dari tikus tersebut.

Setiap hari tikus tersebut diberikan makanan berupa susu, biji-bijian, permen dan banyak lagi oleh penjaga kuil. Tidak jarang juga beberapa pengunjung mengambil sisa dari makanan tikus tersebut karena dianggap membawa berkat.

Apabila Anda tertarik, Anda bisa mengunjungi India Karni Mata Temple. Tempat ini terletak di Karni Mata Niji Pranyas, Post Office, Deshnoke, Rajasthan, India.

Cater News Agency Kawah Derweze yang dijuluki "Pintu Neraka" berada di Gurun Karakum, Turkmenistan, menjadi obyek wisata yang setiap tahunnya dikunjungi ribuan turis dari berbagai negara.

4. Neraka Bumi

Tempat ini bisa disebut sebagai neraka yang ada di bumi. Bentuknya yang besar dengan kobaran api di dalamnya membuat wisatawan merasa penasaran dengan wujud aslinya.

Pada tahun 1971 silam para ilmuwan Soviet berusaha melakukan pengeboran. Mereka memprediksi bahwa tempat itu berpotensi sebagai ladang minyak besar nantinya.

Namun bukannya ladang minyak yang ditemukan, malahan ladang gas yang terbongkar. Karena takut gas metana beracun menyebar, para ilmuwan berinisiatif membakarnya dan berharap akan meghilang dalam waktu seminggu.

Sayangnya api bukannya padam, malah kobaran api makin meluas yang tidak pernah berhenti.

Kawah ini berada di Turkmenistan, Karakum Dessert. Saat ini kawah memiliki lebar 30 hingga 70 meter. Api dan lumpur mendidih tersebut tidak berhenti berkobar maka dari itu orang menyebutnya sebagai "Door to Hell" atau "Pintu ke Neraka".

BBC Menurut cerita rakyat setempat, boneka-boneka di pulau ini kerasukan dan bisa saling berbisik.

5. Pulau Boneka Berhantu

Apabila Anda datang ke pulau terpencil di Meksiko, tepatnya di danau Teshuil, Anda akan menemukan banyak sekali boneka yang menggantung. Karena kondisi boneka yang beraneka ragam dan termakan usia, boneka tersebut malah memberikan kesan mengerikan.

Sebelumnya, boneka-boneka ini adalah dedikasi dari seorang pria bernama Barrera. Barrera yang mengasingkan diri ke pulau tersebut merasa selalu dihantui oleh arwah anak perempuan yang meninggal di danau tersebut.

Untuk menenangkan arwah yang mengganggunya, Barrera berinisiatif menggantungkan boneka-boneka yang didapatkan melalui barter dengan orang yang ditemuinya.

Namun ternyata bukannya arwah tersebut menghilang, Barrera terus merasa dihantui hingga sekian banyak boneka yang menggantung. Sampai akhirnya laki-laki tersebut menjadi stres dan ditemukan meninggal di danau, persis di lokasi meninggalnya anak perempuan tersebut.

Sejak 2001 silam, para wisatawan banyak berkunjung ke pulau ini. Tidak jarang banyak dari mereka yang membawa boneka sendiri dan menggantungkannya di pulau ini. Anda berani?

 

********

KompasTravel kembali menghadirkan kuis "Take Me Anywhere 2". Pemenang akan mendapatkan kesempatan liburan gratis yang seru ke Yogyakarta selama tiga hari dua malam.

Hadiah sudah termasuk tiket pesawat, transportasi lokal, hotel, konsumsi, dan beragam aktivitas seru selama di Yogyakarta. Juga raih kesempatan memenangkan hadiah smartphone. Klik link berikut: Mau Liburan Gratis di Yogyakarta? Ikuti Kuis "Take Me Anywhere 2"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com