Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi di Berau, Menurunkan Perahu Kepala Naga ke Sungai Segah

Kompas.com - 19/09/2016, 08:05 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

TANJUNG REDEB, KOMPAS.com - Perahu kayu dengan kelir kuning ini panjangnya 19 meter. Pada bagian lambung, perahu memiliki lebar satu meter. Dibangun dari bahan kayu meranti merah, perahu ini mampu memuat 30 laki-laki dewasa.

Ujung depan perahu berbentuk ukiran kepala naga tengah menganga. Batang lehernya tertulis: 'Naga Sekuin'. Buritan perahu berbentuk ekor yang diukir bulat pendek.

Naga Sekuin, dalam bahasa Banua (Berau) berarti naga kepala dua, berada di pelataran Museum Gunung Tabur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Minggu (18/9/2016) pagi.

Museum ini tadinya adalah bekas Keraton Kesultanan Gunung Tabur. Pagi itu, Naga Sekuin memang sedang menunggu diturunkan ke Sungai Segah, sungai besar yang membelah Berau.

Untuk kesekian kalinya, Naga Sekuin bakal jadi tanda bahwa dimulainya pertandingan mendayung perahu panjang masyarakat Berau sebagai bagian merayakan Hari Jadi ke-63 Kabupaten Berau.

Naga Sekuin merupakan benda milik keraton. Sebelum diturunkan ke pertandingan, tetua adat Gunung Tabur 'menyarandu' (dalam bahasa Banua berarti memberi sesaji lalu mendoakan) agar perahu beserta para pedayungnya merasa kuat, tetap selamat, dan memenangkan pertandingan.

Usai 'menyarandu', 50-an pria menggotong Naga Sekuin secara beramai-ramai dan meletakkannya di tepi Sungai Segah. Meski jarak hanya sepelemparan batu, namun ternyata tak mudah menggotong Naga Sekuin lantaran panjangnya perahu.

“Tapi di awal-awal tradisi ini berlangsung, perahu bisa lebih berat. Mengangkatnya pun tidak boleh sembarangan,” kata Ibrahim Istur Anwar, tetua adat yang menjalankan prosesi 'menyarandu'.

Para penggotong perahu kebanyakan pria dengan usia senja, bermuka keriput, jambang, rambut sudah beruban dan memutih. Tampak pula Pemangku Adat Kesultanan Gunung Tabur dan Kesultanan Sambaliung.

“Ada para abdi dari kesultanan dan warga sekitar sini. Mereka ini juga sekaligus para pedayung perahu nantinya,” kata Ibrahim.

Siaplah perahu itu di sungai untuk melakoni apa pun, termasuk turut serta dalam pertandingan balap perahu dayung membelah Sungai Segah.

Masyarakat Berau mengenal seluruh prosesi itu sebagai tradisi Baturunan. Tradisi ini telah berlangsung turun temurun dari masa Kerajaan Berau berdiri. "Lima tahun belakangan ini mulai dihidupkan kembali," kata Ifransyah, pegawai museum Gunung Tabur.

Baturunan sejatinya memiliki arti serupa gotong royong. Ibrahim mengungkapkan, baturunan itu seumpama antar penduduk saling membantu apabila ada salah satu warga ada yang belum selesai menuai padi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com