Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk Petik Belimbing Ngringinrejo di Tepi Bengawan Solo

Kompas.com - 24/09/2016, 06:21 WIB
Achmad Faizal

Penulis

BOJONEGORO, KOMPAS.com - Ukuran buahnya lebih besar, warnanya kuning matang, lebih banyak air, dan tentunya lebih manis dari belimbing jenis lainnya. Kulit buahnya lebih empuk dan tidak mudah layu.

Untuk kualitas tertentu, satu buah belimbing beratnya bisa mencapai hampir 1 kilogram.  Ada yang diberi nama Bangkok Merah, Blantong, hingga belimbing madu. Belimbing madu ukurannya lebih kecil, warnanya kuning kemerah-merahan, dan rasanya lebih manis.

Sementara belimbing bangkok ukurannya lebih besar. Belimbing berbagai jenis tersebut bisa dipetik, disantap, atau dibeli langsung dari pemilik pohonnya di kebun belimbing agrowisata Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Di kawasan agrowisata buatan tersebut, pengunjung tidak hanya dapat langsung memetik belimbing, dengan membayar retribusi Rp 2.000 sekaligus bisa menikmati suasana asri tepian sungai terpanjang di Pulau Jawa, yakni Sungai Bengawan Solo.

"Belimbing madu harganya lebih mahal, meski ukurannya kecil, tapi lebih manis," kata salah satu pemilik pekarangan belimbing, Ika Heliyanti, warga desa Ngringinrejo kepada KompasTravel belum lama ini.

Harga satu kilogram belimbing madu bisa mencapai Rp 13.000, sementara harga rata-rata jenis lainnya hanya Rp 11.000. Harga tersebut mengalami kenaikan sejak musim kemarau, karena petani melakukan perawatan ekstra terhadap pohon dan buahnya.

Sebelumnya, harga rata-rata belimbing hanya Rp 9.000 per kilogram.

Warga setempat tidak memberi nama khusus kepada produk agro yang mengubah kehidupan mereka beberapa tahun terakhir. Warga hanya memberi nama desa asal di belakang nama buah tersebut, menjadi 'belimbing ngringinrejo'.

Priyo Sulistyo, ketua Kelompok Sadar Wisata Agro Jaya, Desa Ngringinrejo, juga tidak mengetahui pasti bagaimana asal usul sehingga belimbing ngringinrejo menjadi unggul dari sisi ukuran dan rasa.

"Yang saya tahu, jenis belimbing yang dikembangkan warga adalah hasil persilangan dari belimbing asal sejumlah daerah seperti Tuban, Banten, Blitar, Tulungagung," ujarnya.

Warga juga membuat produk olahan hasil belimbing ngringinrejo seperti sari buah, sirup, dodol, hingga keripik belimbing. Sayangnya sebagian warga menghentikan produksinya, karena dianggap hasilnya tidak sebanding dengan ongkos produksinya.

Akhirnya, menurut Priyo, kebanyakan warga lebih memilih menjual langsung dalam bentuk buah segar. Para pemilik pekarangan tidak hanya menjual belimbing, tapi juga menjual beragam jenis dagangan pendukung seperti sambal rujak, makanan ringan, minuman, hingga suvenir berupa kaos, dan busana lainnya.

Agrowisata Belimbing Ngringinrejo membentang lebih dari 20 hektare di tepi Bengawan Solo, yang membelah Kabupaten Bojonegoro.

Saat ini tercatat ada 9.436 pohon belimbing yang dimiliki 104 petani dengan jumlah kepemilikan yang berbeda-beda dari 100 hingga 50 pohon.

Priyo memaparkan, satu pohon belimbing yang dikembangkan dengan tata cara bertani 100 persen organik bisa menghasilkan 30 kilogram belimbing. Dalam setahun, panen bisa dilakukan hingga tiga kali.

Berlokasi di tepian Bengawan Solo, membawa keuntungan tersendiri bagi para petani belimbing. Bahkan saat sungai meluap, bagi mereka bukan bencana, melainkan dianggap berkah, karena membawa kesuburan tanah kebun belimbing.

"Bahkan seminggu banjir terus warga semakin senang, karena selalu membawa kesuburan," jelasnya.

Setiap Oktober, petani belimbing menggelar panen raya. Dalam pesta panen yang dikemas dengan selamatan desa itu, dibuat gunungan belimbing setinggi dua meter.

Untuk memacu semangat warga menghasilkan belimbing dengan kualitas terbaik, juga dibuat Festival Belimbing saat panen raya tersebut.

Penggerak ekonomi

Agrowisata Belimbing Ngringinrejo menjadi tumpuan ekonomi warga desa beberapa tahun terakhir. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro pun turut berpartisipasi membantu dengan membangun fasilitas seperti gazebo, hingga lahan perkemahan, untuk menarik wisatawan. Apalagi ada 2014, agrowisata ini meraih penghargaan pada Anugerah Wisata Jawa Timur sebagai destinasi agrowisata buatan.

KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL Belimbing Ngringinrejo di Bojonegoro, Jatim, berukuran besar, beratnya untuk kualitas super bisa mencapai berat 1 kilogram.

Dengan berbagai upaya perbaikan sarana dan promosi, menurut Kepala Desa Ngringinrejo, Muhammad Syafii, jumlah pengunjung pun terus bertambah.

"Hingga Agustus tahun ini, tercatat lebih dari 80 ribu pengunjung. Sementara tahun lalu, ada 110 ribu pengunjung. Sebagian besar adalah wisatawan domestik," katanya.

Bupati Bojonegoro, Suyoto juga turut membantu promosi, dengan mengajak para tamunya berkunjung ke Agrowisata Belimbing, seperti kalangan pejabat negara dari Jakarta hingga tamu dari luar negeri.

Perputaran uang di desa tersebut pun semakin tinggi yakni mencapai Rp 80 juta setiap akhir pekan. Warga pun mulai merasakan efek ekonominya. Dulu, warga sempat meragukan, menanam buah belimbing akan mengubah nasib mereka.

"Karena sebelumnya lahan tersebut hanyalah tegalan. Hanya ditanam palawija saat musim hujan saja," kata Syafii.

Bupati Bojonegoro menyebut daerahnya baru belajar mengelola sektor pariwisata. Selain Agrowisata Belimbing, kawasan yang baru saja dibuka untuk kawasan pariwisata ini merupakan daerah kawasan tambang minyak tradisional di perbukitan Desa Wonocolo Kecamatan Kedewan.

KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL Selain menjual belimbing, kebun belimbing di agrowisata Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, ini juga menyediaan suvenir khusus untuk pengunjung.
"Mengelola pariwisata baru tiga tahun terakhir kami seriusi. Sebelumnya, Bojonegoro fokus menurunkan angka kemiskinan karena Bojonegoro pernah disebut bagian dari sejarah kemiskinan Indonesia," ujar Suyoto.

Menurut Kepala Bidang Pengembangan Produk Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Provinsi Jawa Timur, Handoyo, agrowisata secara prinsip tidak sekadar melihat atau memetik tanaman, tapi dalam aktifitas tersebut ada nilai pendidikan yang secara tidak langsung dapat didapat wisatawan.

"Pengunjung bisa belajar bagaimana merawat tanaman, bagaimana mengelola produk tanaman dan sebagainya," kata Handoyo.

Di Jawa Timur, tambah Handoyo, sangat memungkinkan untuk terus membuka kawasan agrowisata dengan berbagai keunggulannya, karena secara geografis didukung dengan kondisi alam yang subur dari dataran rendah dan pegunungan dengan iklim tropis.

*****

KompasTravel kembali menghadirkan kuis "Take Me Anywhere 2". Pemenang akan mendapatkan kesempatan liburan gratis yang seru ke Yogyakarta selama tiga hari dua malam.

Hadiah sudah termasuk tiket pesawat, transportasi lokal, hotel, konsumsi, dan beragam aktivitas seru selama di Yogyakarta. Juga raih kesempatan memenangkan hadiah smartphone. Klik link berikut: Catat, 6 Tips "Selfie" Saat Liburan ala "Take Me Anywhere 2"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com