Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Malam dan Legitnya Rambutan Binjai

Kompas.com - 03/10/2016, 16:35 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

Di balik Pasar Kaget ini adalah Jalan Jenderal Sudirman. Ini bisa dibilang pusat kotanya Binjai. Di sini sepanjang jalan berjejer toko-toko mulai toko obat, kain, elektronik, makanan sampai super market. Juga terdapat pasar tradisional, Pasar Tavip namanya. Tapi aktivitas hanya berlangsung hingga pukul lima sore, walau beberapa toko buka lebih lama.

Malam harinya, trotoar di depan toko-toko yang tutup itu diisi para pedagang kaki lima yang menjaja dagangan mulai kaus, sepatu hingga pernak-pernik. Layaknya Malioboro di Yogyakarta.

Kenyang, kami sepakat untuk mencari tempat santai atau nongkrong. Pilihannya adalah Lapangan Merdeka Binjai. Meski tak seluas Lapangan Merdeka Medan, lapangan ini cukup terawat dengan berbagai fasilitas olah raga yang lumayan lengkap. Sayang, kamar mandinya buruk.

Di sekitar lapangan, berdirilah kantor wali kota beserta rumah dinasnya. Kembali, lampu hias membuat apik suasana. Di salah satu sudut, menjadi pusat permainan anak-anak. Mulai delman, odong-odong, sampai mobil-mobilan ada. Delman dan odong-odong dihias lampu-lampu yang cantik.

Sekali keliling kota dikenai biaya Rp 25.000. Tidak hanya anak-anak peminatnya, hiburan rakyat murah meriah ini juga disukai kaum ibu. Alunan dangdut dan house musik yang hingar bingar tak membuat para penumpang terganggu, mereka malah asyik berjoget mengikuti alunan.

Seorang ibu malah asyik bergelantungan di atas odong-odong yang berjalan, satu tangannya menari, satunya lagi memegang tiang. Lucu... Kami larut dalam pikir masing-masing, menikmati suasana malam yang berisik, penuh dengan tingkah polah.

Mulut kembali mengunyah dengan jagung rebus dan kedelai hangat yang dijual pedagang keliling. Murah meriah, hanya Rp 1.000-an tiap item.

Seorang teman mengajak kami ke Pujasera yang letaknya tak jauh dari lokasi permainan. Di sini kami bersantai di kursi-kursi plastik sambil menikmati aneka minuman. Seorang teman yang belum hilang laparnya, memesan semangkuk bakso dan seporsi tahu bakso.

Saya latah, ikut memesan pisang goreng Bandung. Kata seorang pedagang mainan yang jualannya berada di dekat kami duduk, pusat jajanan dan hiburan masyarakat Binjai ini awalnya adalah Gedung Olah Raga (GOR). Letaknya tepat di tepi Sungai Bingai. Jalan besar yang berada di depan kami duduk adalah Jalan Jenderal Gatot Subroto.

KOMPAS.com/MEI LEANDHA Lapangan Merdeka Binjai, Sumatera Utara, tempat kami menghabiskan malam dengan makan dan menonton aktivitas hiburan rakyat.
Kalau kalian pernah dengar Bahorok dengan wisata Bukit Lawang-nya, ini jalan masuknya. Bukit Lawang yang masuk wilayah administrasi Kabupaten Langkat dulunya adalah pusat penelitian dan rehabilitasi orangutan.

Semenjak bencana banjir bandang Bahorok, daerah ini kehilangan pamor dan para orangutan dipindahkan ke Batumbelin, Sayum Sabah, Kabupaten Deli Serdang.

Kota Binjai adalah kota multietnis, semua suku ada, cuma yang paling mendominasi adalah suku Melayu, Mandailing dan Minang. Warganya kebanyaka bermata pencarian sebagai pedagang atau buruh di Medan.

Seperti seorang teman kami yang harus bolak-balik Medan - Binjai setiap hari karena tuntutan pekerjaannya. Sarana transportasi cukup tersedia mulai kereta api hingga bus massal. Untuk tempat tinggal, Binjai layak menjadi pilihan sebagai kota yang nyaman.

Tak terasa, sudah lewat tengah malam, satu per satu orang pulang ke peraduannya. Sebagian masih membereskan barang-barangnya. Kantuk pun mulai menyerang, saatnya pulang. Kami beranjak menuju parkiran, lalu menyusuri malam meninggalkan kota rambutan.

Saat melewati Lapangan Merdeka, beberapa penjaja cinta dan waria memanggil untuk mampir. Dengan dandanan seronok, mereka berdiri di pinggir jalan, memanggil setiap laki-laki yang lewat. Ah, kehidupan malam yang klasik.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com