Dari teras restoran itu kita bisa melihat kapal-kapal tanker dan kargo melintas di Selat Bosphorus dari Laut Marmara di selatan menuju Laut Hitam di sebelah utara atau sebaliknya. Ini adalah jalur lalu lintas barang yang amat penting dari Asia ke Eropa atau sebaliknya.
Siang itu, kami menikmati kebab adana yang berasal dari daerah Adana di Turki bagian selatan. Kebab ini berbeda dengan kebab daging ayam yang disajikan Reina.
Kebab Ali Ocakbasi berbahan daging sapi cincang bercampur lemak kambing. Kedua bahan itu digulung dan dipanggang di atas tungku kayu bakar.
Aroma kebab adana yang harum telah menggoda sejak masakan itu masih dipanggang dan mengepulkan asap putih. Dalam sekian menit, kebab itu telah mampir di lidah kami dan meninggalkan jejak gurih, asin, asam, pahit, dan bau asap yang tegas.
Kebab ini disantap dengan saksuka, lavas (sejenis roti tawar tipis), keju kambing beraroma tajam, dan bulgur yang dimasak dengan saus tomat serta bawang.
Lewat kebab, saksuka, bulgur, dan keju kambing yang menyengat, kami berkenalan dengan masakan Turki. Seperti masakan Eropa umumnya, masakan Turki cenderung mempertahankan kesegaran rasa asli bahan pembuatnya.
Karena itu, tak banyak bumbu atau rempah ditambahkan ke dalam masakan. Ikan bakar, misalnya, hanya dibumbui garam dan setelah matang dibubuhi sedikit jeruk lemon. Dengan begitu, jejak rasa setiap masakan lebih terus terang dan telanjang.
Bagaimanapun, menyantap masakan Turki di tepian Selat Bosphorus merupakan pengalaman yang menyenangkan. Apalagi, sebagian besar restoran yang tumbuh di Istanbul, baik sisi Asia maupun Eropa, tidak hanya menawarkan makanan, tetapi juga memanjakan mata dengan pemandangan indah.
Meski jumlah turis setahun terakhir turun seturut rentetan konflik dan peristiwa politik, restoran-restoran di tepi Selat Bosphorus tetap diminati pengunjung. Pesta-pesta terus berlangsung di restoran atau kapal-kapal mewah.
Pesta-pesta itu tetap menarik para turis asing yang ingin menikmati hidup atau turis lokal yang ingin keluar sejenak dari hiruk-pikuk politik negeri itu. (BUDI SUWARNA)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 Oktober 2016, di halaman 30 dengan judul "Kebab di Tepi Bosphorus".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.