Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trotoar Kota yang Memanjakan

Kompas.com - 17/11/2016, 09:12 WIB

Ada banyak terowongan yang mengantarkan pejalan kaki menuju stasiun bawah tanah, perkantoran, serta kawasan perdagangan. Terowongan di sana sebagian besar diapit dinding polos tanpa hiasan. Hanya ada beberapa peta petunjuk jalan yang ditulis dalam aksara setempat, yakni Hangeul.

Ditujukan untuk semua

Jin Young (36), warga yang tinggal di Uijeongbu—sebuah kota di Provinsi Gyeonggi-do yang terletak di selatan Seoul—mengatakan, trotoar itu memudahkan mobilisasi warga.

”Saya setiap hari melaju naik kereta dari rumah di Uijeongbu menuju Seoul. Karena mengejar waktu, saya sering jalan cepat-cepat menuju kantor dari stasiun,” ujar Jin Young.

Bagi freelancer macam Jin Young, kantor yang ia tuju berbeda-beda lokasi. Namun, umumnya tempat itu dekat dengan stasiun kereta api bawah tanah. ”Jadi, begitu keluar dari terowongan, saya bisa langsung bergegas tanpa takut menyenggol atau tersandung sesuatu di trotoar,” ujarnya.

Wisatawan pun bisa menikmati kenyamanan yang disebutkan Jin Young. Berjalan kaki dari hotel di kawasan Myeongdong menuju stasiun bawah tanah terdekat sungguh nyaman. Trotoar selebar 3 meter-4 meter bebas dari PKL, membuat pergerakan kaki leluasa tanpa khawatir bersenggolan dengan pejalan kaki dari arah yang berlawanan.

Tiba di Stasiun Seoul, kita bisa melangkahkan kaki menuju pusat perbelanjaan. Stasiun ini juga dekat dengan beragam pusat perdagangan dan bisnis.

Trotoar yang menghubungkan pusat perbelanjaan juga dinaungi pohon peneduh. Jika kaki sudah lelah, beberapa tempat duduk disediakan di ruang publik. Sambil beristirahat, kita bisa menikmati aneka kudapan khas Seoul dan melihat kota yang teratur itu.

Pantas saja wisatawan yang ditemui di Seoul memilih jalan kaki dan menggunakan transportasi umum untuk berkelana.

Jakarta

Di Jakarta, trotoar yang nyaman hanya ada di beberapa tempat seperti seputar Monumen Nasional, Medan Merdeka, Jalan MH Thamrin, dan sebagian Jalan Sudirman.

Berjalan kaki di sekitar lokasi itu saat hari libur, sambil menikmati pemandangan sekitar, bisa menjadi salah satu hiburan. Dengan berjalan kaki, kita bisa menjangkau kawasan Monumen Nasional, Museum Nasional, ataupun pusat perbelanjaan modern pertama di Indonesia, yakni Sarinah.

Umumnya, trotoar di kawasan itu berdekatan dengan halte bus transjakarta dan ada juga yang dekat dengan stasiun kereta listrik.

Beberapa tahun terakhir, di sejumlah titik juga disediakan kursi untuk umum. Sayangnya, dengan volume kendaraan yang masih tinggi, menikmati kota Jakarta di tepi jalan masih berbaur dengan polusi dari knalpot kendaraan.

Masih banyak juga kawasan menarik di Jakarta yang belum memiliki trotoar yang memadai. Pusat garmen Tanah Abang, misalnya, belum memiliki akses yang nyaman bagi pejalan kaki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com