Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergi ke Saumlaki, Mampir ke Desa Wisata Tumbur...

Kompas.com - 14/12/2016, 06:08 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

SAUMLAKI, KOMPAS.com - Jika berlibur ke Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku, coba kunjungi Desa Wisata Tumbur. Desa Tumbur di Kecamatan Wertamrian terkenal dengan kerajinan patung.

Di sana wisatawan bisa melihat pembuatan patung khas Desa Tumbur. Wisatawan bisa menemukan aneka motif patung Tumbur yang dibuat di Desa Tumbur. 

KompasTravel sempat mengunjungi Desa Tumbur atas undangan Kantor Perwakilan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat beberapa waktu lalu. Saat itu, KompasTravel mengunjungi Sanggar Ukir Patung Natar Sere.

(BACA: Bukan di Brasil, Ini Patung Yesus di Ujung Timur Saumlaki)

Salah satu perajin di Sanggar Ukir Patung Natar Sere, Modestus Silolone (57) mengatakan di Desa Tumbur kini memiliki perajin patung atau pematung sebanyak 50 orang. Modestus menjelaskan pematung di Desa Tumbur bekerja di rumah maupun di sanggar.

"Patung-patung di sini ada tentang persembahan, pikul bakul, sama tombak parang juga. Kalau untuk perahu batu, itu motif modern," kata Modestus saat berbincang dengan KompasTravel di Desa Tumbur beberapa waktu lalu.

KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Salah satu pengrajin di Sanggar Ukir Patung Natar Sere, Modestus Silolone (57) tengah membuat patung di Desa Tumbur, Kecamatan Wertamrian, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku, Jumat (9/12/2016). Desa Tumbur dikenal sebagai desa pembuatan patung.
Patung-patung yang dihasilkan di Desa Tumbur masing-masing memiliki makna. Pengaruh kehidupan nenek moyang menjadi inspirasi bagi pematung di Desa Tumbur.

"Patung topang dagu itu sedang menyembah berhala. Kalau bawa tombak dan parang itu menyimbolkan nenek moyang sedang berkebun," jelas Modestus.

Modestus mengatakan sekitar 10 patung bisa dihasilkan oleh pemahat Desa Tumbur tergantung pesanan. Modestus sendiri bisa membuat patung dengan desain perahu batu dalam lima hari.

"Kalau patung topang dagu itu yang besar bisa satu minggu," tambahnya.

Modestus mengatakan masyarakat Desa Tumbur yang membuat patung di rumah biasanya akan menjual langsung atau menitipkan ke sanggar. Masyarakat Desa Tumbur menurutnya juga menggantungkan hidup dari penjualan patung.

"Kalau orang lain di Desa Tumbur, buat patung itu untuk menambah penghasilan setelah berkebun. Kalau saya, jadi pekerjaan utama untuk menghidupi keluarga," tambahnya.

KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Salah satu pengrajin di Sanggar Ukir Patung Natar Sere, Modestus Silolone (57) menunjukkan karya buatannya berupa patung dari kayu arang di Desa Tumbur, Kecamatan Wertamrian, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku, Jumat (9/12/2016). Desa Tumbur dikenal sebagai desa pembuatan patung.
Kepala Kantor Perwakilan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Ruben Benharvioto Moriolkossu mengatakan Desa Tumbur biasa dikunjungi wisatawan yang berasal dalam negeri dan luar negeri. Ruben menambahkan wisatawan bisa membeli oleh-oleh patung di Desa Tumbur.

"Ada patung-patung yang perahu batu dan juga bentuk tradisional leluhur Tanimbar," kata Ruben kepada KompasTravel.

Untuk harga patung-patung di Desa Tumbur bervariasi tergantung bahan dan tingkat kesulitan pembuatan patung. Harga patung dijual mulai dari harga Rp 75.000 hingga mencapai Rp 5 juta.

Desa Tumbur berada di pantai barat daya Pulau Yamdena. Jarak dari pusat Kota Saumlaki sekitar 18 kilometer perjalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com