Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Nglanggeran Raih Penghargaan di Singapura

Kompas.com - 19/01/2017, 21:56 WIB

GUNUNGKIDUL, KOMPAS.com - Desa Wisata Nglanggeran, Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendapat apresiasi tingkat ASEAN karena menjadi desa wisata terbaik di Indonesia dan akan menerima ASEAN Community Based Tourism (CBT) Award di Singapura.

Bupati Gunungkidul Badingah di Gunungkidul, Kamis (19/1/2017), mengatakan sudah mendengar langsung penerimaan penghargaan tersebut dari salah satu pengelola Desa Nglanggeran, Sugeng Handoko, yang saat ini berada di Singapura untuk menerima penghargaan, Jumat (20/1/2017).

(BACA: Berburu Matahari Terbit di Embung Nglanggeran)

"Tadi sudah diberitahu oleh Sugeng atas penghargaan yang diperoleh pengelola Desa Wisata Nglanggeran," kata Badingah.

Ia mengatakan selama ini pengelolaan Desa Wisata Nglanggeran dilakukan oleh masyarakat setempat.

Ada tiga lokasi yang dikelola, yakni Gunung Api Purba Nglanggeran, Embung Nglanggeran, dan Air Terjun Kedungkandang.

KOMPAS/HARIS FIRDAUS Sugeng Handoko, menggerakkan warga untuk mengembangkan pariwisata di Gunung Api Purba Nglanggeran, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Selain itu, masyarakat mengelola perekonomian di sekitarnya seperti cokelat, homestay dan penggemukan kambing etawa.

Badingah mengatakan Nglanggeran merupakan salah geosite dari 13 geosite yang ada di Gunung Kidul dalam "Global Geopark Network" Gunungsewu.

"Sesuai dengan konsep 'geopark', pengelolan warisan bumi untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.

(BACA: Melihat Embung Nglanggeran, Kolam Air di Atas Bukit Gunung Kidul)

Sementara Pengelola Desa Wisata Nglanggeran, Sugeng Handoko mengatakan Nglanggeran bersama dua desa wisata lainnya yakni Desa Wisata Dieng Kulon, Banjarnegara (Jateng) dengan pengelola Alif Faozi dan Desa Wisata Panglipuran Bangli (Bali) dengan pengelola  I Nengah Moneng.

"Penilaian ada beberapa memiliki kontribusi terhadap kesejahteraan sosial, menjaga dan meningkatkan lingkungan. Selain itu mendorong partispasi interaktif antara masyarakat dan wisatawan. Hingga kualitas makanan dan minuman," katanya.

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Panorama matahari terbit di Embung Nglanggeran, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Salah satu anggota pokdarwis Heru Purwoko menambahkan setiap bulan ada sedikitnya 5.000 orang mengunjungi Desa Wisata Nglanggeran. "Mereka mengunjungi embung, gunung api purba, air terjun kedungkandang dan kampung pitu," katanya.

Ia mengatakan di wilayah Nglanggeran ada sekitar 100-an homestay yang dikelola masyarakat. "Meningkatnya kunjungan wisata mampu meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com