Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Wapres Ngopi di ”Negeri Atas Awan”

Kompas.com - 30/01/2017, 08:41 WIB

Bandara ini dirancang sejak 2007, disurvei, dan disiapkan, tetapi tak dilanjutkan pembangunannya.

Tak heran jika sebelum kedatangan Wapres Kalla, kata-kata Nicodemus agak bergetar saat menyebut nama Wapres Kalla. Nicodemus mengaku harapannya sepenuhnya digantungkan kepada Wapres.

”Pemerintah pusat dan provinsi itu punya kemauan atau tidak? Mau sungguh-sungguh bangun akses udara ke Toraja seperti di Bali atau Danau Toba dan daerah lainnya atau tidak? Bertahun-tahun menunggu, Kemenhub hanya survei dan survei saja. Padahal, kami sudah siap dan bebaskan lahan,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Tator dan Torut, tambah Nicodemus, sebenarnya hanya butuh kepastian kelanjutan pembangunan bandara yang akan menggantikan Pong Tiku di Kecamatan Rantetayo, Tator.

Bandara lama hanya bisa untuk pesawat kecil jenis Fokker 50. Akibatnya, akses menuju ”Bumi Lakipadada” terbatas. Arus kedatangan turis pun turun.

Pong Tiku merupakan bandara perintis. Di ujung landasan 1.300 meter ada jurang dan di pinggirnya ada bukit yang sulit diperluas sehingga lebar landasan hanya 23 meter.

Itulah sebabnya, pesawat CN295 yang dipakai Wapres tidak direkomendasikan mendarat di Pong Tiku.

”Bagaimana turis mau datang kalau bandaranya kecil. Mana mau mereka diguncang-guncang berjam-jam lewat jalan darat?” ujar Kalatiku.

Kini, harapan pun tumbuh kembali setelah ngopi bersama Wapres Kalla. (SUHARTONO)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 29 Januari 2017, di halaman 2 dengan judul "Setelah Wapres Ngopi di "Negeri Atas Awan"".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com