Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyambangi Nusa yang Terserak di Halmahera Selatan

Kompas.com - 31/01/2017, 19:01 WIB

Tim Redaksi

Di Babang, tersedia puluhan speed boat yang siap disewa untuk menikmati serakan nusa yang berada di antara Pulau Halmahera dan Pulau Bacan. Speed boat yang mampu mengangkut belasan penumpang itu akan menyusuri lautan yang tenang.

Arah tujuan kita adalah beberapa pulau yang begitu menggoda untuk dijelajahi. Salah satunya adalah Kusu, sebuah pulau tak berpenghuni yang kini tengah dikembangkan oleh Pemkab Halsel menjadi salah satu destinasi wisata bahari baru.

Sebagian dari pulau ini merupakan padang ilalang yang terlihat mencolok dari udara. Investor asing telah berkomitmen membangun resort dan mengembangkan wilayah sekitar Pulau Kusu. Perairan di sekitar Kusu adalah lokasi favorit para nelayan untuk menangkap ikan.

Beranjak dari Kusu, kita lanjutkan perjalanan menuju ke Sali. Pulau kecil ini menawarkan surga wisata bahari yang mungkin sulit ditemui di tempat lain. Sebuah resort dalam tahap penyelesaian pengerjaannya sedang dibangun di sini.

Dari Jeti yang menjadi tempat sandar speed boat, kejernihan air laut membuat terumbu karang di dasar dan ikan-ikan yang berenang terlihat dengan sangat jelas bahkan dengan mata telanjang.

Anda akan langsung tergoda menceburkan diri ke kejernihan lautnya. Tapi, tahan dulu. Coba jelajahi pulau ini. Tak perlu berpeluh lebih untuk menjumpai burung Gosong Kelam (Megapodius freycinet).

Karena burung unik ini seakan tak terusik mencari makan di tepi pantai. Sementara itu, teriakan khas burung kakatua mengisi ruang udara yang sepi. Kepakan burung elang mencari mangsa seakan bersahutan dengan lengkingan berbagai suara burung lainnya.

Di saat Gosong menimbun telur super besarnya ditumpukan dedaunan yang dibangunnya, Penyu dengan asyiknya datang bertelur di pasir pantai. Deburan ombak yang lemah menjadi penambah orkestra alam yang sungguh sulit untuk dilupakan di Sali.

Dan jangan lupakan, di perairan Sali juga terdapat beberapa spot penyelaman dengan tingkat visibility yang tinggi. Dan tentu pesona bawah air yang akan menggoda para diver untuk terus kembali ke pulau ini.

Menuju Widi

Mari bergerak lagi dengan menempuh perjalanan laut lumayan jauh, menuju Widi. Dari Labuha dengan speed boat, Kepulauan Widi bisa ditempuh selama 4-5 jam.

Gugusan pulau ini bisa juga diakses dari daratan Pulau Halmahera dengan memulai perjalanan darat dari Saketa ke Gane Timur. Lalu ber-speed boat selama 2 jam.

Cukup jauh memang, tetapi pengorbanan itu akan terbayarkan dengan pasir putih nan luas, air laut jernih kebiruan, serta hamparan terumbu karang dengan aneka biodata lautnya. Saking indahnya, Kepulauan Widi sering dirupasamakan dengan Maladewa.

Keelokan Widi layak pula disandingkan dengan keindahan Kepulauan Mandeh dan Raja Ampat. Bahkan dengan kapal kayu, Raja Ampat bisa diakses dari Widi selama semalam perjalanan.

KOMPAS.COM/RONNY ADOLOF BUOL Pemandangan di Babang, sebagai pelabuhan utama di Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Bayangkan, pulau di Widi mencapai 99 buah, 3 atol dan 2 gugusan pulau yakni Daga Gane dan Daga Weda. Widi tersohor justru di kalangan wisatawan mancanegara. Kepulauan ini kelak akan menjadi destinasi wisata dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com