Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/02/2017, 13:38 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Bandara Internasional Juwata Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), dipastikan akan membuka rute penerbangan Tarakan-Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim). Rute ke Pulau Maratua diyakini akan menambah omzet dari sektor wisata.

Tidak hanya Maratua, rute tersebut juga mempermudah akses menuju pulau-pulau wisata lainnya seperti Derawan dan Sangalaki. Pulau-pulau ini masuk dalam Kepulauan Derawan, Kabupaten Derawan. Kepala Bandara Internasional Juwata Tarakan, Hemi Pramuharjo, alasan utama membuka jalur perintis dari Bandara Juwata Tarakan menuju Maratua adalah untuk meningkatkan potensi wisatawan.

Apalagi Pulau Maratua merupakan salah satu destinasi wisata internasional dan kerap dikunjungi wisatawan mancanegara dari berbagai negara di dunia.

“Alasan membuka rute dari dan ke Maratua adalah dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Maratua. Mempermudah akses wisatawan menuju pulau tersebut,” kata Hemi, Selasa (7/2/2017).

Selain itu, kata dia, rute Tarakan-Maratua juga berpotensi membuka jalur obyek wisata lain yang ada di Kaltim-Kaltara.

“Tidak hanya Maratua, rute tersebut sekaligus juga untuk mengembangkan dan melancarkan konektivitas ke daerah-daerah tujuan wisata lainnya,” imbuhnya.

Menjadi salah satu pulau terluar Indonesia yang berada di laut Sulawesi, Maratua menyimpan keindahan sekaligus kekayaan wisata alam. Sebelum dilalui jalur penerbangan, untuk menuju Maratua melalui Tarakan hanya bisa dengan jalur laut menggunakan speedboat dengan waktu tempuh antara 4-5 jam.

Dengan hadirnya rute tersebut, dipastikan wisatawan tidak akan lelah dengan jarak tempuh relatif singkat. Tidak hanya wisatawan domestik yang tertarik berkunjung, tetapi juga wisatawan mancanegara.

Dengan dibukanya rute penerbangan dari Bandara Juwata Tarakan, banyak wisatawan yang akan transit di Tarakan sebelum menuju Maratua. Meski demikian, Hemi belum tahu maskapai penerbangan yang akan mendapatkan porsi penerbangan dengan rute tersebut. Sebab, pihaknya belum melakukan pelelangan.

“Untuk airlines pelaksana angkutan udara perintis, kita belum tahu. Karena belum dilakukan pelelangan,” sebutnya.

Namun, saat ini pihaknya sedang menyusun HPS (Harga Perhitungan Sendiri). “HPS ini akan kita review ke Inspektorat Jenderal Kemenhub untuk akuntabilitasnya. Setelah di-review dan dilakukan koreksi, jika ada, langsung kita lelangkan,” pungkasnya. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pelaku UMKM Dilatih Bangun Tren Baru untuk Wisatawan di Labuan Bajo

Pelaku UMKM Dilatih Bangun Tren Baru untuk Wisatawan di Labuan Bajo

Travel Update
Maharani Zoo dan Goa Lamongan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Maharani Zoo dan Goa Lamongan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
Makna Batik Parang Udan yang Dipakai Jokowi, Simbol Kepemimpinan

Makna Batik Parang Udan yang Dipakai Jokowi, Simbol Kepemimpinan

Travel Update
Harga Tiket Pesawat di NTT Meroket, Kupang-Ruteng Capai Rp 1,9 Juta

Harga Tiket Pesawat di NTT Meroket, Kupang-Ruteng Capai Rp 1,9 Juta

Travel Update
Harga Wahana Wisata di Pantai Senggigi Lombok

Harga Wahana Wisata di Pantai Senggigi Lombok

Travel Update
Festival Golo Curu di Ruteng NTT, Sajikan Keindahan dan Keunikan Budaya Manggarai

Festival Golo Curu di Ruteng NTT, Sajikan Keindahan dan Keunikan Budaya Manggarai

Travel Update
Selain Bali, 4 Kota di Dunia Ini Juga Akan Terapkan Pajak Turis

Selain Bali, 4 Kota di Dunia Ini Juga Akan Terapkan Pajak Turis

Travel Update
Lokasi Monumen Soerjo, Tepat di Samping Jalan Utama Solo-Ngawi

Lokasi Monumen Soerjo, Tepat di Samping Jalan Utama Solo-Ngawi

Travel Tips
Hotel Penuh Jelang MotoGP Mandalika 2023, Wisatawan Bisa Manfaatkan Homestay

Hotel Penuh Jelang MotoGP Mandalika 2023, Wisatawan Bisa Manfaatkan Homestay

Travel Update
Pameran Pembangunan Terbesar Tahunan di Kulon Progo Digelar 13-28 Oktober 2023

Pameran Pembangunan Terbesar Tahunan di Kulon Progo Digelar 13-28 Oktober 2023

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Rute Halim-Padalarang-Tegalluar PP

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Rute Halim-Padalarang-Tegalluar PP

Travel Update
Face Recognition di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Berlaku Hari Ini

Face Recognition di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Berlaku Hari Ini

Travel Update
Cara Naik Kereta Cepat Whoosh, Gratis sampai 7 Oktober 2023

Cara Naik Kereta Cepat Whoosh, Gratis sampai 7 Oktober 2023

Travel Tips
Batik Banyak Dikenakan Tokoh Dunia, Diharapkan Bisa Tingkatkan Ekspor

Batik Banyak Dikenakan Tokoh Dunia, Diharapkan Bisa Tingkatkan Ekspor

Travel Update
Ekspor Batik Belum Signifikan, Menparekraf Dorong Peningkatan 30 Persen

Ekspor Batik Belum Signifikan, Menparekraf Dorong Peningkatan 30 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com