Kompas.com - 13/02/2017, 18:53 WIB
M Latief

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com – Pernahkah membayangkan memiliki rumah cantik di danau yang dikelilingi hutan tropis? Bila pernah, bayangan ini akan segera dapat ditemukan di Kampung Air Mbah Jawer, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

"Selama ini kita senang melihat Kampung Sampireun (Garut) atau Floating Market (Bandung). Kampung Air Mbah Jawer memperlihatkan keindahan alam yang sangat real,” ujar Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, Jumat (11/2/2017).

Kampung air ini tepatnya berlokasi di Parang Gombong, Kecamatan Sukasari. Rencananya, kampung tersebut bakal dibangun pada Maret 2017.

Menggunakan alokasi dana sekitar Rp 4 miliar, pembangunan ditargetkan rampung sebelum Ramadhan 2017. Proses pembangunan melibatkan swasta, BUMN, dan perbankan dalam prosesnya.

Dedi menjelaskan, Kampung Air Mbah Jawer akan dibangun di Danau Jatiluhur. Bakal ada 40 rumah terapung berupa resort di sepanjang danau tersebut.

Resort tersebut akan langsung menghadap danau dan dikelilingi hutan tropis. Tak jauh dari tempat itu terdapat pasar tradisional dan pusat kuliner. Namun, untuk mencapainya, pengunjung harus menggunakan perahu.

"Konsepnya pasar tradisional kuliner di tengah danau. Luasnya sekitar 3.000 meter (persegi)," tutur Dedi.

Di pasar ini pengunjung akan mendapatkan berbagai kebutuhan sehari-hari, seperti sayuran, daging, bumbu, dan lainnya. Namun, pengunjung yang ingin langsung mencicipi makanan bisa datang mengunjungi pusat kuliner di samping pasar tradisional tersebut.

Ada berbagai makanan khas Purwakarta dan Indonesia di pusat kuliner ini. Beberapa menu kuliner tradisional itu misalnya ikan bakar, ayam, surabi, goreng singkong, opak, rangginang, dan simping.

Selain makanan khas Indonesia, pasar tradisional kuliner ini menghidangkan makanan ala barat dan Asia. Namun, penyediaan makanan yang itu tergantung permintaan pasar.

"Yang tidak boleh dilupakan adalah kopi. Pengunjung nantinya bisa menikmati kopi asli Purwakarta di tengah danau dan indahnya Jatiluhur," ujar Dedi.

Dok Humas Pemkab Purwakarta Zona khusus ini dibangun di situ setelah Bupati Purwakarta membangun jalan dari Cikaobandung Jatiluhur melintasi Sukasari menuju Gunung Karung di Kecamatan Maniis.
Dedi mengatakan, resort itu nantinya akan disewakan ke wisatawan. Agar merasa seperti di rumah sendiri, tidak ada pelayanan khusus di situ.

Pengunjung akan merasa berada di rumah sendiri. Mereka jalan-jalan ke pasar tradisional, memasak, atau mencicipi makanan di pasar kuliner.

Dedi meyakini, Kampung Air Cijawer bisa menggenjot pariwisata Purwakarta. Tidak hanya wisatawan domestik, tetapi juga wisatawan mancanegara. Terlebih lagi, saat ini turis dari Jerman dan beberapa negara lain sudah kerap mengunjungi Purwakarta.

Dok Humas Pemkab Purwakarta Zona khusus ini dibangun di situ setelah Bupati Purwakarta membangun jalan dari Cikaobandung Jatiluhur melintasi Sukasari menuju Gunung Karung di Kecamatan Maniis.
Legenda Mbah Jawer

Nama Mbah Jawer diambil dari legenda rakyat di Jatiluhur. Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, dahulu kala terdapat seorang bayi yang memiliki jawer (seperti ayam) di kepalanya.

Karena malu dan khawatir jawer si anak semakin membesar, orangtuanya membuang bayi tersebut. Bayi itu pun hanyut dan jasadnya tidak ditemukan. Masyarakat percaya, bayi ini telah berubah wujud menjadi Mbah Jawer, penunggu Jatiluhur.

Menurut cerita, siapa pun yang ingin memancing di Jatiluhur harus meminta izin kepada Mbah Jawer. Jika tidak, maka hasil tangkapan ikannya tidak bagus.

"Daripada jadi legenda, saya akan jadikan Mbah Jawer sebagai branding," ungkap Dedi.

Kampung air tersebut masuk sebagai bagian dari zona khusus wisata yang ada di Sukasari. Zona khusus ini dibangun di situ setelah Bupati Purwakarta membangun jalan dari Cikaobandung Jatiluhur melintasi Sukasari menuju Gunung Karung di Kecamatan Maniis.

Jalan tersebut sekaligus menghubungkan Purwakarta-Subang-Karawang-Bogor. “Kita tetapkan wilayah tersebut menjadi kawasan ekonomi khusus pariwisata, Perbup-nya sudah siap,” imbuh Dedi.

(RENI SUSANTI/KONTRIBUTOR PURWAKARTA)


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

PHRI Akan Luncurkan Aplikasi Pesan Hotel Online, Diklaim Lebih Murah

PHRI Akan Luncurkan Aplikasi Pesan Hotel Online, Diklaim Lebih Murah

Travel Update
6 Tips ke Lapangan Banteng, Bawa Bekal dan Datang Sore

6 Tips ke Lapangan Banteng, Bawa Bekal dan Datang Sore

Hotel Story
Hati-hati Pakai Headphone di Pesawat, Ini Alasannya

Hati-hati Pakai Headphone di Pesawat, Ini Alasannya

Jalan Jalan
Desa di Bangka Tengah Ini Gelar Event Budaya Jelang Mulid Nabi Muhammad, Ada Kirab 1.000 Telur

Desa di Bangka Tengah Ini Gelar Event Budaya Jelang Mulid Nabi Muhammad, Ada Kirab 1.000 Telur

Travel Update
Kawasan Gunung Bromo Akan Direboisasi pada 2024

Kawasan Gunung Bromo Akan Direboisasi pada 2024

Travel Update
Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya Ditutup sampai 1 Oktober

Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya Ditutup sampai 1 Oktober

Travel Update
Jelang MotoGP Mandalika 2023, Jumlah Hotel di Mandalika Masih Kurang

Jelang MotoGP Mandalika 2023, Jumlah Hotel di Mandalika Masih Kurang

Travel Update
Panduan Wisata Safari Beach Jateng di Batang

Panduan Wisata Safari Beach Jateng di Batang

Jalan Jalan
Dampak Kebakaran Bromo, Kerugian Capai Rp 89,76 Miliar

Dampak Kebakaran Bromo, Kerugian Capai Rp 89,76 Miliar

Travel Update
5 Aktivitas di Jakarta Architecture Festival 2023, Lihat Pemandangan dari Ketinggian

5 Aktivitas di Jakarta Architecture Festival 2023, Lihat Pemandangan dari Ketinggian

Travel Tips
5 Tips Berkunjung ke Museum Petilasan Mbah Maridjan, Sekalian Lava Tour

5 Tips Berkunjung ke Museum Petilasan Mbah Maridjan, Sekalian Lava Tour

Travel Tips
291.526 Turis India Terbang ke Bali Sepanjang 2023, Terbanyak Setelah Australia

291.526 Turis India Terbang ke Bali Sepanjang 2023, Terbanyak Setelah Australia

Travel Update
Panduan Lengkap ke Jakarta Architecture Festival 2023, Cuma Sampai 30 September

Panduan Lengkap ke Jakarta Architecture Festival 2023, Cuma Sampai 30 September

Travel Tips
5 Spot Foto di Jakarta Architecture Festival 2023, Tempatnya Estetis

5 Spot Foto di Jakarta Architecture Festival 2023, Tempatnya Estetis

Travel Tips
7 Wisata Sejarah dan Budaya di Payakumbuh, Ada Rumah Gadang yang Usianya Ratusan Tahun

7 Wisata Sejarah dan Budaya di Payakumbuh, Ada Rumah Gadang yang Usianya Ratusan Tahun

Jalan Jalan
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com