Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Terjun Gedad, Destinasi Wisata Alam Terbaru di Gunungkidul

Kompas.com - 27/02/2017, 17:15 WIB

GUNUNGKIDUL, KOMPAS.com - Kabupaten Gunungkidul memang memiliki potensi wisata alam yang luar biasa. Tempat-tempat wisata baru bermunculan di salah satu kabupaten di sisi selatan Yogyakarta itu.

Air Terjun Gedad atau kerap disebut ATG oleh masyarakat sekitar, merupakan salah satu wisata baru di Dusun Gedad Banyusoco Playen, Gunungkidul.

Wisata air terjun tersebut mulai dibuka oleh Karang Taruna Dusun Gedad pada Desember 2016. Walau terhitung baru, tetapi pengunjung Air Terjun Gedad terus berdatangan setiap hari. Bahkan jika hari libur tempat tersebut penuh sesak oleh pengunjung.

Bahkan wisatawan mancanegara asal Korea juga disebut telah mengunjungi tempat tersebut.

Menurut cerita Sahid, salah seorang warga yang tinggal dekat tempat tersebut, Air Terjun Gedad dulunya ditemukan oleh seorang kiai bernama Abu Dardak.

"Kiai Abu Dardak yang menemukan Air Terjun Gedad tersebut. Ia menggali tanah di Gunung Nggrunggung dan membuka aliran air bawah tanah, lalu mengalirkannya ke Dusun Gedad ini melewati tebing-tebing pegunungan, dan salah satunya jadilah air terjun Gedad ini," ujarnya.

Dari jalan beraspal, dengan berkendara pengunjung akan memasuki wilayah jalan kecil bebatuan dengan permukaan yang tidak rata sejauh 300 meter.

Parkir kendaraan di rumah warga membuat pengunjung harus berjalan kaki sejauh kurang lebih 50 meter untuk sampai lokasi air terjun.

Jalanan desa berupa batuan kapur, menjadi medan yang harus ditempuh saat berjalan kaki.

TRIBUN JOGJA/GILANG SATMAKA Air Terjun Gedad di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Pepohonan rindang yang tinggi menjulang, menjadi pemandangan khas pedesaan saat menuju lokasi air terjun.

Di kiri dan kanan jalan, pengunjung juga akan melihat para pedagang yang mencoba mencari peruntungan atas dibukanya Air Terjun Gedad tersebut.

Berbagai macam makanan dan minuman ditawarkan para pedagang saat menyusuri jalan pedesaan tersebut.

Sesampainya di lokasi pengunjung akan melihat sebuah air terjun yang kecil dan hanya nampak pancuran seperti di sungai.

Tetapi tunggu dulu, bukan itu Air Terjun Gedad yang dimaksud. Air Terjun Gedad yang terkenal itu berada di balik tebing kapur, tepatnya setelah melewati jalan menurun di sebelah kiri air terjun abal-abal tadi.

Sesampainya di lokasi Air Terjun Gedad, pengunjung akan disuguhi panorama alam yang menawan.

Sebuah air terjun yang jernih dan bersih dari perbukitan kapur, serta derasnya aliran air terjun yang menghantam bebatuan yang besar, membuat air terpecah bak kilauan cahaya.

Jembatan-jembatan dari kayu dan bambu serta pohon-pohon Kelapa yang tinggi menjulang, menambah eksotis lokasi air terjun tersebut.

Di atas air terjun Gedad terdapat sebuah pesantren peninggalan kiyai Dardak, sekarang pesantren tersebut diurus oleh anaknya. Keindahan panorama alam air terjun Gedad mampu memukau para wisatawan.

TRIBUN JOGJA/GILANG SATMAKA Air Terjun Gedad di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.
"Apalagi tiga minggu belakangan ini, pengunjung terus berdatangan dari segala daerah," imbuh Sahid, sambil tertawa.

Hingga saat ini Air Terjun Gedad terus dikelola sendiri oleh pemuda-pemuda di desa tersebut.

Papan-papan penunjuk arah pun mulai digarap, agar wisatawan tidak kebingungan saat akan menuju ke tempat wisata air terjun tersebut.

Untuk menikmati pesona alam Air Terjun Gedad, pengunjung harus membeli tiket masuk sebesar Rp 5.000 yang sudah termasuk parkir kendaraan. (Tribun Jogja)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com