Kebanyakan wisatawan dari negara-negara tersebut menghasilkan devisa bagi negara cukup besar karena lama waktu tinggal di Indonesia.
”Kami juga mengangkat dan mempromosikan tujuan-tujuan wisata yang terdapat di Indonesia bagian timur, mulai dari Flores, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Maluku, dan Papua,” ujarnya.
Pada hari pertama ITB Berlin 2017, sebanyak 135 pelaku industri wisata melakukan transaksi B to B dengan pelaku bisnis pariwisata sejumlah negara.
Hal itu akan berlangsung hingga dua hari ke depan, kemudian dilanjutkan dengan transaksi B to C.
15 persen
Duta Besar Indonesia untuk Jerman Fauzi Bowo mengemukakan, jumlah wisatawan Eropa ke Indonesia masih minim.
Kontribusinya baru sekitar 15 persen dari total 12 juta wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia pada tahun lalu.
”Wisatawan Jerman yang berkunjung ke Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2015, wisatawan Jerman yang datang ke Indonesia berjumlah 130.000 orang, pada tahun lalu meningkat menjadi 230.000,” katanya.
Sebelumnya pada tahun 2016, stan Indonesia di ITB Berlin 2016, berhasil meraih juara pertama untuk kawasan Asia, Australia, dan Oseania. Peringkat kedua dan ketiga untuk kawasan itu direbut Korea Selatan dan India.
Pada 2015, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia mencapai 10 juta orang. Sementara jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia pada 2016 mencapai 12,023 juta orang.
Seharusnya, jumlah wisatawan mancanegara pada 2016 menurut Badan Pusat Statistik (BPS) hanya 11,519 juta orang. Namun, ada tambahan data dengan menghitung roaming telepon seluler dari Januari-September 2016 sebanyak 504.696 wisman.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 Maret 2017, di halaman 19 dengan judul "Target Rp 8 Triliun di Berlin".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.